NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sedikitnya sudah ditemukan 100 titik lokasi atau wilayah cadangan nikel tersebar mulai dari Sumatera hingga Papua.
Penemuan potensi nikel di 100 titik itu, merupakan hasil survei geologi dan eksplorasi. Dan diharapkan bisa segera ditindaklanjuti untuk menambah cadangan nikel di Indonesia.
“Hasil eksplorasi tadi disampaikan bahwa dari nikel yang selama ini dianggap habis hanya sekian tahun lagi, kita masih ada sebenarnya 100 titik lokasi yang potensi yang masih bisa setidaknya ditindaklanjuti,” kata Wafid dikutip nikel.co.id melalui Antara, Senin (5/8/2024).
Ia mengatakan, dari 100 titik masih harus dieksplorasi lebih lanjut demi memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia.
“Dari identifikasi awal survei pendahuluan itu kita melihat ada 100 titik lokasi yang bisa ditindaklanjuti yang tersebar dari ujung utara Sumatera sampai ke Papua. Untuk bisa didetailkan nanti di mana lokasi tambang nikel,” ungkapnya.
Wafid mengungkapkan, pihaknya berkomitmen terus melakukan eksplorasi untuk menemukan keberadaan atau potensi mineral agar tidak menjadikan Indonesia sebagai pengimpor bijih nikel.
“Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki potensi sumber daya alam, khususnya potensi sumber daya geologi. Sumber daya mineral merupakan salah satu komoditas strategis yang dimiliki Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, dia berharap atas potensi lokasi nikel yang tersebar di berbagai daerah tersebut bisa dapat ditindaklanjuti agar smelter yang sudah terbangun tetap mendapatkan pasokan bijih nikel untuk keberlanjutan operasi produksi.
“Karena sudah banyak smelter nikel jangan sampai smelter yang sudah disiapkan itu hanya berjalan beberapa tahun karena bijih nikel sudah habis, jangan sampai begitu. Kita juga harus bertanggung jawab kalau nikel tidak boleh diekspor dan harus diolah oleh kita,” tukasnya. (Lily Handayani)