Beranda Berita Nasional NBRI Selenggarakan IBS 2024, Prof. Evvy: Pemerintah Akan Hadir, dan Ceria Sebagai...

NBRI Selenggarakan IBS 2024, Prof. Evvy: Pemerintah Akan Hadir, dan Ceria Sebagai Percontohan

1863
0
Pendiri NBRI, Prof. Dr. rer. Nat. Evvy Kartini, M.Sc saat ditemui awak media usai konferensi pers di Restoran Parley Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Dok. MNI

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – National Battery Research Institute (NBRI) akan kembali menyelenggarakan Event International Battery Summit (IBS) 2024 dengan membawa topik inovasi baterai, keberlanjutan energi dan penerapan teknologi baterai dalam industri.

IBS merupakan acara tahunan yang mengumpulkan para ahli, peneliti, praktisi industri, dan pemangku kepentingan dari berbagai negara untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkini mengenai perkembangan teknologi baterai, yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta pada 29 – 30 Juli 2024.

Pendiri NBRI, Prof. Dr. rer. Nat. Evvy Kartini, M.Sc, menyampaikan, IBS akan menghadirkan pula dari pihak pemerintah diantaranya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Jadi, ini setiap sesi pasti ada perwakilannya yang berbeda-beda. Ketika kita berbicara standar nanti ada kepala Badan Standar Nasional (BSN). Ketika kita bicara investasi nanti ada Kepala Badan Koordinator dan Penanaman Modal (BKPM). Jadi ketika kita berbicat lingkungan, lingkungan itu dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan ketika kita berbicara sumber daya itu tadi ada Kemenhan,” kata Prof. Evvy ketika menjawab pertanyaan nikel.co.id, usai konferensi pers di Restoran Parley Senayan, Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Menurutnya, para tamu undangan dan pemateri yang dihadirkan mempunyai porsi masing-masing sektor yang mempunyai regulasi. Jadi IBS ini adalah forum untuk menyatukan dan menyelesaikan permasalahan seperti sektor teknologi dengan mematangkan regulasinya.

“Jadi setiap sesi pasti akan didahului oleh regulator, pemberi kebijakan baru kemudian industri supaya nyambung, kalau tidak industri kemana? Jadi, ini kita mengupayakan dari berbagai sektor supaya hadir,” ujarnya.

Dia menuturkan, untuk percontohan, IBS menghadirkan PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) yang merupakan perusahaan lokal Indonesia yang juga menjalin komunikasi di bidang research untuk peningkatan industri nikel.

“Saya pikir, ini harus kita dorong supaya betul-betul sampai ujung (end product). Jadi PT Ceria ini sudah membangun industrinya mungkin sekarang Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) untuk feronikelnya tapi mereka juga mempunyai road map sampai ke industri baterai,” tuturnya.

Ia memaparkan, saat ini dunia membicarakan terkait nikel bahwa kenaikan harga nikel itu dipengaruhi oleh industri baterai electric vehicle (EV) bukan lagi karena industri stainless stell dari produk feronikel yang sudah menyusut dan menyebabkan overdemand dan oversupply beberapa waktu lalu.

Sehingga NBRI melalui Forum IBS ini akan mendorong bagaimana Ceria sebagai salah satu perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) milik anak bangsa supaya menjadi perusahaan besar di industri nikel.

“Jadi, pengolahan pabrik nikel Ceria itu kalau bisa bukan sampai pada material nikelnya saja tetapi juga sampai katode materialnya. Kalau bisa nanti bisa bikin pabrik baterainya dan juga bisa membangun pabrik kendaraan lsitrik. Jadi pencapaian itu memang harus berangkai,” pungkasnya. (Shiddiq)