
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Direktur Utama (Dirut) PT Trimegah Bangun Persada Tbk (TBP) atau Harita Nickel, Roy Arman Arfandy, mengungkapkan bahwa masa depan baterai mobil listrik akan didominasi oleh dua bahan baku Utama yaitu lithium fero phosphate (LFP) dan nickel manganese cobalt (NMC).
“Kalau LFP dan NMC masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri. Jadi, kedepannya kami melihat bahwa baterai mobil listrik itu akan didominasi oleh dua, satu LFP dan keduanya adalah NMC,” ungkap Roy kepada wartawan usai kegiatan RUPST Harita Nickel di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, baru-baru ini.
Menurutnya, antara LFP dan NMC memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing sehingga ia tidak khawatir kalau ada isu LFP mengalami kenaikan harga yang cukup pesat.
“Contohnya, misalnya negara-negara di Amerika dan di Eropa itu jarak tempuhnya panjang-panjang kalau pakai baterai yang daya simpan listriknya sedikit akan merepotkan karena harus sering-sering di charge,” ujarnya.
Dia melanjutkan, hal ini tentu berbeda dengan negara China, mobilnya kecil-kecil dan penggunaan baterainya pun kecil-kecil itu tidak menjadi masalah. Karena charging stationnya banyak di China sehingga tidak ada masalah.
“Tapi kalau negara Eropa atau Amerika butuhnya kebanyakan yang nikel paling bagus untuk baterai,” lanjutnya.
Ia menegaskan, makanya ada keunggulan dan kelemahan masing-masing antara LFP dan NMC.
“Rasa-rasanya kedua tipe ini akan mendominasi nanti baterai mobil listrik dunia,” tegasnya. (Shiddiq)