Beranda Berita Nasional Langkah Ceria Demi Keberlanjutan Pertambangan

Langkah Ceria Demi Keberlanjutan Pertambangan

2168
0
Chief of ESG and Sustainability Officer PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria), Elviera Putri saat menyampaikan paparan dalam diskusi bertajuk 'Pertambangan untuk Kebangkitan Ekonomi dan Keberlanjutan'. (Dok. Ceria)
Chief of ESG and Sustainability Officer PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria), Elviera Putri saat menyampaikan paparan dalam diskusi bertajuk 'Pertambangan untuk Kebangkitan Ekonomi dan Keberlanjutan'. (Dok. Ceria)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Ceria Group berkomitmen pada roadmap yang mengarah pada keberlanjutan pertambangan.

PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) sendiri menganut prinsip Tata Kelola Lingkungan dan Sosial atau ESG dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

Chief of ESG and Sustainability Officer PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria), Elviera Putri, menyampaikan ada hal yang sangat penting yaitu keberlanjutan dalam operasional perusahaan.

“Kami melakukan studi kelayakan untuk mengidentifikasi potensi cadangan di IUP kami, menganalisis kondisi pasar, dan mempertimbangkan risiko lainnya,” ungkap Elviera dikutip nikel.co.id, Jumat (28/6/2024).

Dirinya mengungkapkan jika saat ini Ceria tengah mengupayakan peningkatan keberlanjutan tersebut melalui hilirisasi. Salah satu tujuannya ialah menjadi produsen prekursor baterai.

Menurutnya, hilirisasi merupakan salah satu strategi utama dalam memastikan keberlanjutan sektor tambang nikel. Maka dari itu, Ceria saat ini tidak hanya berfokus pada bijih nikel saja.

Elviera mengungkapkan, Ceria kini juga sedang berfokus pada penyelesaian smelter ‘Merah Putih’. Smelter Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ini memiliki tungku terbesar di Indonesia. Targetnya smelter akan segera dirampungkan tahun ini.

“Dengan beroperasinya smelter, tentu kami akan dapat meningkatkan nilai tambah dari nikel,” terangnya.

Besar tungku smelter ‘Merah Putih’ tersebut yaitu 72 MVA. Smelter ini untuk mengolah bijih nikel saprolite. 

Dalam aspek penggunaan energi, Ceria juga menggunakan sumber energi terbarukan dari PLN yang sebagian besar berasal dari pembangkit listrik tenaga air, angin, dan mesin gas untuk mendukung penggunaan energi bersih, yang sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.

Komitmen ini adalah langkah Ceria dalam menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). 

“Kami secara bertahap menyiapkan strategi untuk memenuhi persyaratan ESG. Meskipun tidak mudah, kami berkomitmen untuk menjadi pemain global,” kata Elviera.

Ceria juga aktif menjalankan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di sekitar area operasional perusahaan serta kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) di Kabupaten Kolaka. 

“Kami mempromosikan produk-produk UMKM binaan perusahaan seperti madu trigona dan keripik pisang di berbagai ajang internasional, dengan tujuan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi dan mendorong perekonomian daerah. Untuk program CSR perusahaan, kami juga terlibat dalam pembangunan Kawasan Kampung Bajo di Kelurahan Anaiwoi untuk mendukung pelestarian budaya dan kemajuan Kabupaten Kolaka,” tutur Elviera. (Lili Handayani)