Beranda Korporasi Harita Nickel Berencana Lakukan Buyback Saham Rp400 Miliar

Harita Nickel Berencana Lakukan Buyback Saham Rp400 Miliar

1614
0
Ilustrasi saham Harita Nickel. (foto : Freepik)
Ilustrasi saham Harita Nickel. (foto : Freepik)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA- Emiten pertambangan nikel Grup Harita, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (TBP), berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback sebanyak-banyaknya Rp400 miliar. 

Terkait aksi korporasi ini, perusahaan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 27 Juni 2024 di Jakarta.

“Pembelian kembali saham akan dilaksanakan dalam waktu paling lama 12 bulan sejak disetujuinya buyback dalam RUPST 27 Juni 2024,” ungkap manajemen TBP, dikutip Rabu (22/5/2024).

Sumber dana untuk membeli kembali saham ini berasal dari dana internal dan bukan dari hasil penawaran umum maupun dari pinjaman atau utang. 

Alasan perseroan menggelar buyback saham ini mempertimbangkan harga pasar saham TBP belum mencerminkan nilai perseroan yang sesungguhnya meski perusahaan telah menunjukkan kinerja yang cukup baik.

“Berdasarkan alasan tersebut, maka perseroan dapat memiliki fleksibilitas dan mekanisme untuk menjaga stabilitas harga pasar saham perseroan,” tulis TBP.

Manajemen Trimegah Bangun Persada memastikan buyback saham ini tidak berdampak terhadap penurunan pendapatan maupun perubahan pada proforma laba per saham TBP.

Hingga periode kuartal pertama tahun ini, Harita Nickel mengantongi laba bersih Rp1 triliun. Pendapatan perusahaan dari kontrak pelanggan mengalami kenaikan 26% menjadi Rp6,03 triliun. 

Dari sisi kinerja saham, Rabu ini diperdagangkan pada level Rp1.025 per saham, turun 0,97%. Sedangkan, sejak awal tahun ini sahamnya naik tipis 0,99% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp64,68 triliun.

Selain itu, penutupan perdagangan hari ini, Selasa (21/5/2024) saham TBP parkir di level Rp1.035 per saham atau naik 0,49%.  

Sepanjang perdagangan saham TBP bergerak di level Rp990 hingga Rp1.040 per saham. Secara year to date, saham TBP telah naik 3,50%. Kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp65,31 triliun dengan per 16,31 kali dan PBVR sebesar 2,63 kali. 

Kemudian, sepanjang kuartal I/2024, TBP mencatatkan laba bersih sebesar Rp1 triliun di kuartal I/2024. TBP mencetak pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp6,03 triliun di kuartal I/2024. Pendapatan ini naik 26,07% dibandingkan kuartal I/2023 yang sebesar Rp4,78 triliun.

Manajemen TBP menuturkan meskipun kondisi pasar yang fluktuatif, TBP tidak hanya memenuhi tetapi juga melampaui target kapasitas produksinya. 

Akan tetapi, TBP tercatat mencetak penurunan laba bersih menjadi Rp1 triliun di kuartal I/2024. Laba bersih ini turun 26,82% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,36 triliun. (Lili Handayani)