
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Indonesia terkenal dengan cadangan nikel nomor satu di dunia. Sebanyak 22% cadangan nikel dunia ada di Indonesia.
Indonesia juga terkenal dengan produksi nikel pertama di dunia dengan 36% cadangan dunia ada di Indonesia.
“Nikel adalah salah satu dari 47 mineral kritis yang ada di Indonesia. Masih banyak mineral lainnya yang ada di Indonesia,” kata Sekretaris Umum (Sekum) Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey pada acara The 3rd Nickel Producers, Processors & Buyers Conference di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (7/5/2024).
Izin Usaha Pertambangan (IUP) atau mining permit yang ada di Indonesia tersebar di segitiga emas dengan total IUP per Mei 2024 sebanyak 365 IUP dan total area 3.158.067,75 HA.
IUP tersebut tersebar di Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, serta Papua dan Papua Barat.
Nickel line furnace kita ada di angka 249 lines dengan total 81 nickel processing companies per Januari 2024.
Adapun penyebab Indonesia mendominasi pengembangan nikel dunia dijelaskan Meidy dalam presentasinya.
“Kita beruntung karena nikel kita ada di permukaan. Penambangan nikel terbagi dua tipe, ada yang sulfida dan laterit. Kita ada di kondisi laterit, artinya ada di permukaan,” katanya.
Proses penggalian nikel di Indonesia lebih lebih mudah dibanding di Kanada, Rusia, dan Australia.
“Mereka di underground loh ambil nikelnya. Indonesia memiliki sumber nikel laterit yang paling besar dibandingkan Filipina dan New Caledonia,” lanjut Meidy.
Kondisi ini juga membawa Indonesia kepada content yang paling tinggi dengan production cost yang paling rendah.
“Kalau dibandingkan resource-nya kita terbaik. Kalau dibandingkan content-nya kita yang tertinggi. Kalau dibandingkan cost produksi kita yang terendah,” pungkasnya. (Aninda)