NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka penerapan energi ramah lingkungan di Kawasan Industri Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Weda Bay Nickel (WBN) bekerja sama dengan Shanghai Qiyuan Core Power Technology Co, Ltd untuk membangun solusi energi pintar terintegrasi dengan pembangkit listrik photovoltaic dan transportasi listrik.
Hal ini tampak dari beberapa kali uji coba pembangunan pembangkit listrik terintegrasi. Akhrinya proyek Qiyuan Core Power Station dapat diselesaikan dan yang pertama kali dilengkapi dengan sistem baterai penyimpanan kendaraan 230Ah dari BatteroTech .
Sebagai negara pemilik cadangan nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki beberapa wilayah penghasil nikel, salah satunya di Maluku Utara dan daerah sekitarnya yang dikenal dengan kawasan IWIP. Dari perubahan lingkungan dan penyesuaian kebijakan, IWIP berupaya untuk menerapkan industri pertambangan yang ramah lingkungan dengan energi bersih, salah satunya dengan penggunaan moda transportasi listrik ramah lingkungan.
Proyek ini diawali pada tahun lalu (2023) dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara WBN dan Shanghai Qiyuan Core Power Technology Co, Ltd, yang isinya terkait pembangunan solusi energi pintar yang terintegrasi dengan pembangkit listrik photovoltaic, transportasi listrik ramah lingkungan, dan sebagainya, untuk secara komprehensif memecahkan masalah pengembangan ramah lingkungan industri pertambangan dan biaya transportasi.
Rencananya, proyek ini akan membangun pembangkit listrik photovoltaic sebesar 2Giga Watt (GW). Untuk tahap pertama, akan dibangun dua stasiun pengisian dan penukaran untuk truk berat yang dilengkapi dengan sistem baterai bersama penyimpanan kendaraan 230Ampere hour (Ah) milik BatteroTech dan 100 truk alat berat penukar baterai akan dioperasikan.
Tujuan yang ingin dicapai yang utama adalah menghemat biaya operasional dan mengurangi emisi karbon. Kemudian mengurangi kebisingan dan emisi karbon yang rendah, sehinga dapat meningkatkan kualitas lingkungan pengoperasian pekerja di IWIP, dan efisiensi pengangkutan akan sangat meningkat.
Di Januari awal 2024 di Jakarta, dilakukan penandatangan perjanjian antara Tsingshan Industrial, Qiyuan Core Power dan Shaanxi Automobile Group terkait Green Transport Alliance. Dari perjanjian ini maka ketiganya memiliki kewajiban untuk bersama mengembangkan energi hijau berkelanjutan. (Shiddiq)