NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Dalam rangka memperkokoh hubungan bilateral antar kedua negara, China dan Indonesia terus meningkatkan investasi di sektor hilirisasi hingga transisi energi.
Sebagaimana dikutip IDX Channel, Jumat (19/4/2024), dalam kunjungan bilateral Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke Indonesia yang diterima langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta pada Kamis, (18/4/2024) kemarin.
Dalam pertemuan bilateral itu, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama investasi dibidang hilirisasi dan infrastruktur. Pertemuan ini berjalan sukses dengan menghasilkan komitmen kesepakatan kerja sama kedua negara.
China dan Indonesia sepakat untuk meningkatkan investasi disektor hilirisasi, industri pembangunan, infrastuktur, transisi energi hingga bidang manufaktur.
Retno menegaskan, China adalah mitra dagang penting bagi Indonesia yang memiliki volume perdagangan hingga mencapai lebih dari US$127 miliar. Bahkan bila dilihat dari daftar investasi, China merupakan negara terbesar yang berinvestasi ke Indonesia selama ini. Lihat saja, pada tahun 2023 lalu, investasi China telah mencapai US$7,4 miliar.
“Hubungan bilateral akan terus diperkokoh dengan terus menghormati hukum internasional,” tegas Menlu RI tersebut.
Hal ini bisa dilihat dari perdagangan antara Indonesia dan China yang memiliki volume dengan intensitas yang sangat besar diatas Rp1000 triliun lebih dalam satu tahun belakangan.
“Dibidang ekonomi RRT (China) adalah salah satu mitra penting Indonesia, RRT merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia dengan volume perdagangan mencapai lebih dari US$127 miliar. China juga merupakan salah satu investor asing terbesar dengan nilai investasi lebih dari US$7,4 miliar tahun lalu (2023)” tambahnya.
Dia juga menjelaskan, kerja sama ekonomi yang akan ditingkatkan antara China dan Indonesia kedepannya meliputi berbagai proyek strategis yang menguntungkan kedua belah pihak.
“Beberapa fokus kerja sama investasi akan terus diperkuat antara lain dibidang hilirisasi industri, pembangunan infrastruktur, manufaktur, transisi energi, serta ketahanan pangan,” jelasnya. (Shiddiq)