Beranda Berita Nasional Peneliti BRIN: Cuaca Ekstrem Berdampak pada Pertambangan Nikel di Segitiga Emas

Peneliti BRIN: Cuaca Ekstrem Berdampak pada Pertambangan Nikel di Segitiga Emas

2824
0
Erma Yulihastin
Erma Yulihastin. Dok: BRIN

NIKEL.CO.ID, JAKARTA–Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengatakan bahwa cuaca ekstrem yang sedang terjadi turut berdampak kondisi pertambangan di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku atau yang lebih dikenal segitiga emas. 

Seperti diketahui, curah hujan yang lebat membuat jalan pengangkut kendaraan tambang menjadi licin dan berlumpur. Terdapat risiko longsor di area sekitar tambang juga. Terkait ini, Erma mengatakan bahwa semua transportasi darat itu terkena dampak akibat cuaca ekstrem.

“Jelas. Semua yang memanfaatkan. Semua transportasi darat itu terkena dampak saat ini kondisinya. Itu terdampak,” ujarnya saat ditemui di acara Media Lounge Discussion (MELODI) pada Rabu (31/1/2024). Lebih lanjut, dia berkomentar bahwa wilayah yang paling terdampak adalah Maluku bagian utara. 

Namun, kondisi di Maluku Utara kondisinya tidak terlalu terdampak dibandingkan di selatan ekuator. Selatan ekuator adalah wilayah yang menjadi perhatian dari BRIN karena ada beberapa faktor yang memperparah cuaca ekstrem, seperti global warming.

“Di Maluku itu yang terdampak di bagian utara ya. Di bagian utara ini kondisinya tidak seaktif di selatan ekuator tadi yang saya sebut karena ada fenomena yang lebih dari satu tadi, yang memperkeruh, atau memperparah dari cuaca ekstrem tadi,” lanjutnya.

Namun, dia mengatakan, di daerah Maluku Utara relatif lebih bisa terkendali. Jadi, pemanasannya tidak seperti di Laut Jawa yang diprediksi akan berlangsung hingga 10 Februari.

“Tapi kalau yang ada di daerah Maluku itu relatif lebih bisa terkendali ya. Kan, itu tadi di timur itu ya. Jadi, pemanasannya tidak seperti di laut Jawa,” pungkasnya. (Aninda)