Beranda Berita Nasional Prakarsa Ajak Masyarakat Manfaatkan SDA Lebih Bijak

Prakarsa Ajak Masyarakat Manfaatkan SDA Lebih Bijak

2624
0

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Direktur Eksekutif The Prakarsa, Ahmad Toha, mengatakan, semua elemen masyarakat harus mampu memanfaatkan berbagai potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki dengan lebih bijkasana sehingga memberikan manfaat besar bagi bangsa dan negara.

“Kami ingin mengajak kita semua untuk memanfaatkan sumber daya alam secara lebih adil, berkelanjutan, transparan dan dikelola dengan tata kelola yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip universal yang saat ini kita yakini,” kata Toha dalam acara diskusi The Prakarsa diikuti Nikel.Co.Id secara daring, baru-baru ini, Rabu (10/1/2024).

Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan SDA yang sangat besar yang harus dapat dinikmati bukan hanya pada generasi saat ini tetapi juga generasi akan datang pun harus dapat menikmatinya.

“SDA yang kita miliki tidak hanya untuk generasi saat ini tetapi juga untuk generasi yang akan datang,” ujarnya.

Koordinator Eksekutif Asosiasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK Indonesia, Khotimun Sutanti, mengungkapkan, perubahan iklim yang dapat berdampak kepada masyarakat dalam kehidupan sehari-hari semakin ekstrem. Sehingga Indonesia berkomitmen pada tahun 2030 akan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) hingga mencapai 31,89 persen secara mandiri, dan 43 persen lebih dengan bantuan internasional.

“Indonesia juga mentargetkan sumbangan energi baru dan terbarukan (EBT) itu dalam sistem kelistrikan nasional pada 2030 sebesar 44 persen dan komitmen lainnya,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, salah satu sumber daya mineral yang dimiliki Indonesia adalah nikel yang katanya digadang-gadang sebagai sumber mineral untuk mendukung pengembangan energi terbarukan, yaitu pengembangan baterai listrik dalam transisi energi.

Dari sinilah pemerintah melakukan kebijakan hilirisasi nikel dengan larangan ekspor bijih nikel ke luar negeri dan mewajibkan pemilik perusahaan tambang membangun smelter sebagai pabrik pengolahan bijih mentah ke bahan setengah jadi (intermediate) hingga produk jadi atau seperti komoditi nikel.

Namun, kehadiran industri nikel selama ini masih dipertanyakan terkait manfaatnya terhadap masyarakat terutama di daerah pertambangan. Selain itu, kondisi lingkungan akibat peralihan aktivitas pertambangan menjadi persoalan yang harus ditangani secara tepat. (Shiddiq)