Beranda Desember 2023 Nickel Industries Raih Penghargaan PROPER Hijau, Operasional Tambang Hengjaya di Sulteng

Nickel Industries Raih Penghargaan PROPER Hijau, Operasional Tambang Hengjaya di Sulteng

4179
0
Sustainability Manager, Muchtazar saat menerima Penganugerahan PROPER 2023. (Foto: Dok.Nickle Industries)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA– Nickel Industries melalui anak perusahaannya, PT Hengjaya Mineralindo (PT HM), telah berhasil meraih penghargaan PROPER Hijau untuk kedua kalinya dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2023. Acara penghargaan ini dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin dan penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Drs. Alue Dohong, M.Sc, Ph.D, kepada Sustainability Manager, Muchtazar dalam Penganugerahan PROPER 2023. 

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) merupakan salah satu upaya KLHK untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup dengan indikator yang terukur. Diharapkan apresiasi ini dapat meningkatkan peran perusahaan dalam melakukan pengelolaan lingkungan sekaligus menimbulkan efek stimulan dalam pemenuhan peraturan lingkungan dan nilai tambah terhadap pemeliharaan sumber daya alam, konservasi energi, dan pengembangan masyarakat.  

Muchtazar menyampaikan apresiasi kepada KLHK yang telah memberikan kepercayaan kembali kepada perusahaan dalam perolehan PROPER Hijau pada tahun 2023. Prestasi ini sebagai bukti nyata perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. 

“Keberhasilan kami saat ini tidak terlepas dari dukungan manajemen dan seluruh tim di lapangan dalam memastikan upaya lingkungan terkelola secara baik sehingga dapat membantu pemerintah Indonesia dalam memenuhi target iklim dan Pembangunan berkelanjutan,” terangnya.

Berdasarkan data yang terhimpun dalam Laporan Iklim dan Pembangunan Negara (2023), emisi di Indonesia memiliki angka rata-rata tahunan setara dengan 1.495 juta ton karbon dioksida (C02) ekuivalen (MtCO2eq) pada tahun 2018-2020. Angka ini tentu saja terbilang tinggi secara absolut dibandingkan dengan negara-negara setara secara struktural. 

Secara historis pun, deforestasi dan kebakaran hutan telah menjadi faktor penyumbang emisi GRK di Indonesia dengan persentase 42 persen. Gejolak persoalan tersebut merupakan gambaran terkini kondisi lingkungan alam yang perlu diperhatikan oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk entitas bisnis guna melakukan aksi-aksi nyata dan mendukung transisi yang adil dan terjangkau melalui strategi pengelolaan lingkungan yang positif. 

Melalui strategi berkelanjutan dalam manajemen lingkungan, PT Hengjaya Mineralindo telah mengupayakan adanya inovasi – inovasi yang dapat mengatasi tantangan iklim dan pembangunan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai bentuk program lingkungan yang ditampilkan dalam pelaporan PROPER Hijau tahun 2023, mulai dari efisiensi energi, pengurangan emisi, pengelolaan limbah non-B3, pengurangan limbah B3, konservasi air, pengelolaan keanekaragaman hayati. 

Program-program lingkungan ini tidak hanya dijalankan secara internal, melainkan juga eksternal dengan melibatkan masyarakat lokal, seperti halnya pada program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, Metana Bumi (Menanam Tanpa Merusak Bumi). 

Inisiatif-inisiatif berkelanjutan yang telah dijalankan oleh PT HM juga telah memperoleh penghargaan-penghargaan nasional Tahun 2023 mulai dari Environmental and Social Innovation Awards (ENSIA), Nusantara CSR Awards, dan Indonesian Sustainable Development Goals (ISDA).

Muchtazar kembali menjelaskan bahwa program – program lingkungan yang dijalankan oleh perusahaan selalu dikembangkan dan dievaluasi secara terus menerus untuk memastikan bahwa tidak terjadi pencemaran atau kerusakan terhadap ekosistem lingkungan darat maupun air di wilayah pertambangan perusahaan. 

“Kami bekerjasama secara internal maupun eksternal dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan yang baik sesuai dengan aturan – aturan yang telah berlaku di Indonesia. Bahkan, kami juga mendorong karyawan untuk bisa berinovasi di bidang lingkungan sehingga perubahan dapat terjadi secara baik,” lanjutnya.

Perolehan PROPER Hijau kedua kali ini pun menunjukkan bahwa PT Hengjaya Mineralindo benar-benar akan mendukung sepenuhnya komitmen Nickel Industries (NIC) dalam mengurangi intensitas emisi karbon sebesar 50 persen pada 2035 dan merealisasikan target emisi net zero pada 2050.

“Program – program lingkungan yang berkelanjutan akan terus dilakukan sesuai dengan roadmap yang telah dirancang, terkhusus dalam mengurangi emisi karbon. Setiap program pada tiap aspek lingkungan dan sosial akan saling mendukung satu sama lain dengan strategi kolaborasi lintas pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Sehingga nantinya operasional kami selaras dengan aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia maupun kesepakatan-kesepakatan global dalam isu lingkungan,” ujar Muchtazar. 

Sebagai perusahaan nikel yang memiliki komitmen penuh terhadap keberlanjutan lingkungan dan sosial,  perolehan PROPER Hijau kedua kali tahun 2023 menjadi bukti keseriusan manajemen dalam mendorong percepatan pengurangan jejak karbon dan kesejahteraan masyarakat lokal di wilayah operasional tambang perusahaan. (Lili Handayani)