NIKEL.CO.ID, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan bahwa divestasi saham di PT Vale terkendala di sektor B2B. Dia mengatakan bahwa dari sektor minerba sudah tidak ada masalah.
“Kita masih tersendatnya B2B, business to business. Jauh dari sektor minerbanya. Sektor minerbanya sendiri sudah tidak ada masalah. Nah, ini mungkin, perlu diingatkan, prosesnya sudah ada di Kementerian BUMN, ditanyakan ke Kementerian BUMN.” ujarnya pada pertemuan Acara Bincang Santai di Kementerian ESDM, Jumat (03/11/2023)
Sebelumnya diberitakan bahwa keberlangsungan operasi PT Vale Indonesia yang akan berakhir 28 Desember 2025 masih belum menemukan titik terang. PT Vale berencana akan melepas saham sebesar 14 persen. Dengan demikian, saham yang dimiliki oleh Mind Id, holding perusahaan pertambangan Indonesia, akan naik menjadi 34 persen dari sebelumnya 20 persen.
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan bahwa divestasi saham berjalan alot. “Sudah ini lagi diskusi terus. Ya alot (diskusinya),” kata Erick singkat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (30/10/2023).
Lebih lanjut, Arifin mengatakan, “Kita (Kementerian ESDM-red) lebih menjaga bagaimana sumber daya alam itu bisa termonetisasi itu yang utama. Bagaimana kita bisa menciptakan lapangan kerja baru. Terkait divestasi saham, B2B-nya masih berjalan. Alotnya kan tahu sendiri kan.”
Terkait pertanyaan yang diajukan wartawan terkait, apakah akan ada penambahan saham PT Vale yang akan diakuisisi sebanyak 14 persen, dia menjelaskan bahwa hal itu kesepakatan kedua belah pihak, prosesnya B2B.
Adapun harga saham yang diberikan oleh PT Vale, dia mengatakan, “Vale sudah bilang dia tidak akan kasih harga yang mahal. Kita pegang janjinya.” (Aninda)