NIKEL.CO.ID-16 Oktober 2023.Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) mengklaim saat ini ekspor nikel Indonesia melejit hingga 10 kali lipat setelah berhasil memproduksi dan mengekspor bahan baku baterai kendaraan listrik, yakni nickel matte dan mixed hydroxide precipitate (MHP) seperti disadur dari kontan.co.id.
Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenkomarves, Firman Hidayat, mengatakan, “Sudah bertahun-tahun Indonesia selalu mengekspor bijih nikel. Tetapi sekarang sudah berpindah tidak hanya besi dan baja tetapi juga mencoba ekspor material baterai lithium seperti nickel matte dan MHP.
Program hilirisasi Indonesia sudah jelas bukan hanya untuk memberikan nilai tambah dan ekspor semata, tetapi juga meningkatkan keseimbangan posisi Indonesia di wilayah regional.” tuturnya dalam acara UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10).
Hal ini sejalan dengan data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin), posisi Indonesia sebagai eksportir utama produk hilir logam nikel terus menguat dalam beberapa tahun terakhir, utamanya setelah kebijakan hilirisasi dan pelarangan ekspor bijih nikel dijalankan.
Tercatat pada tahun 2022, nilai ekspor ferronikel mencapai USD 13,6 miliar, atau meningkat 92 persen dibandingkan nilai ekspor pada tahun 2021 yang sebesar USD 7,08 miliar. Nilai ekspor nikel matte juga melonjak sebesar 300 persen, dari USD 0,95 Miliar pada tahun 2021 menjadi USD3,82 Miliar pada tahun 2022.
Juru bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan “Hilirisasi jangan dilihat dari ownersip smelter, baik itu PMA atau PMDN, tetapi lebih ke arah pendekatan nilai tambah ekonomi, sehingga benefit yang dirasakan dengan berjalannya hilirisasi memberikan nilai nyata bagi pembangunan nasional,” ujarnya.
