Beranda Korporasi Ekspansi HRUM Bangun Smelter Nikel Kapasitas 56 Ribu Ton

Ekspansi HRUM Bangun Smelter Nikel Kapasitas 56 Ribu Ton

1563
0
PT Harum Energy Tbk, perusahaan tambang batu bara ekspansi ke sektor industri nikel

NIKEL.CO.ID, 2 OKTOBER 2023 – Ekspansi PT Harum Energy Tbk, (HRUM), perusahaan tambang batu bara ke bisnis nikel terus berlanjut. Hal ini ditunjukkan dengan pemberian pinjaman kepada PT Westrong Metal Industry (WMI) melalui anak usahanya PT Harum Nickel Industry (HNI) untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur smelter dengan teknologi rotary kiln electric furnace (REF) di Halmahera Tengah, Maluku Utara.

“WMI saat ini sedang membangun suatu smelter menggunakan teknologi rotary kiln electric furnace (REF) yang berlokasi di Kawasan Industri Weda Bay di Kabupaten Halmahera Tengah, dengan rencana kapasitas produksi terpasang tahunan hingga sebesar 56.000 ton nikel,” kata manajemen seperti dikutip CNBC, Senin (2/10/2023).

WMI ini mendapat kucuran dana pinjaman dari HNI pada 27 September 2023 lalu. Pemberian pinjaman kepada WMI dari HNI sebesar US$ 90 juta atau Rp 1,39 triliun (kurs Rp 15.486) yang rencananya digunakan untuk belanja modal, modal kerja, dan investasi.

Adapun pinjaman itu dikenai bunga sebesar SOFT+ 2,60% per tahun dan berlaku sejak pinjaman dicairkan hingga masa pelunasan pinjaman hutang tersebut.

Seperti diketahui, HNI merupakan perusahaan perseroan terbatas yang menjalankan usaha perusahaan holding yang bergerak dibidang investasi nikel. Sedangkan WMI sendiri adalah perusahaan yang menjalankan usaha pemurnian nikel (smelter).

Untuk HNI sendiri memiliki 99% saham modal ditempatkan dan disetor sedangkan di WMI, HNI baru memiliki 20% saham saat ini.

Pihak manajemen HNI mengatakan, dalam mencapai pertumbuhan usaha berkelanjutan, maka diversifikasi adalah strategi untuk melakukan ekspansi ke pertambangan nikel dan pengolahan nikel.

“Investasi dalam WMI merupakan suatu bentuk implementasi ekspansi usaha perseroan ke usaha pertambangan dan pengolahan nikel,” katanya.

Menurutnya, HNI melakukan investasi ke WMI pertama kali pada April 2022 dengan mengambil saham sebesar 20%.

Saat ini, pembangunan smelter nikel WMI sudah tahap akhir penyelesaian kontruksi yang memerlukan biaya dan modal kerja untuk tahap pengembangan.

Sehingga atas hal ini, pemberian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman merupakan bagian dari investasi perseroan pada WMI.

“Dimana pinjaman tersebut diperlukan untuk membiayai belanja modal, modal kerja dan pembiayaan umum perusahaan serta untuk tujuan investasi,” ujarnya.

HRUM menegaskan akan terus melakukan investasi di sektor hulu hingga hilir nikel sebagai strategi ekspansi ke industri pertambangan nikel.

Hal ini merupakan strategi utama emiten berkode saham HRUM untuk terus mengembangkan kapasitas produksi nikelnya secara berkelanjutan dan meningkatkan nilai tambah.

Peningkatan investasi untuk mengembalikan kapasitas pengolahan nikel lebih jauh ke sektor hilir. Sehingga dapat menghasilkan nilai tambah.

Pada 2022, melalui anak usahanya HNI, HRUM mengakuisisi 250.000 saham WMI atau sebesar 20% dengan nilai US$75 juta.

Kemudian pada 2021 awal HRUM berhasil mengakuisisi saham PT Infei Metal Industry (IMI) sebesar US$69 juta dan pada akhir, HRUM kembali berinvestasi di IMI sebesar US$24,44 juta untuk menguasai saham IMI. (Shiddiq)