NIKEL.CO.ID, 20 SEPTEMBER 2023 – Setelah dua tahun groudbreaking pabrik sel baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power Karawang Jawa Barat yang menelan biaya investasi senilai US$1,55 miliar (setara Rp 21 triliun), akhirnya mendapat kunjungan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Pabrik sel baterai HLI memulai pembangunan ditandai dengan groundbreaking pada September 2021 yang berdiri diatas lahan seluas 330.000 meter persegi. Direncanakan mampu memproduksi sel baterai Lithium-ion dengan total kapasitas 10 GWh per tahun.
Ini adalah salah satu mega proyek strategis nasional untuk mewujudkan mimpi Presiden Jokowi menjadikan Indonesia sebagai Raja Baterai dan Kendaraan Listrik Nomor satu di dunia.
Dalam kunjungan Presiden Jokowi ke HLI, dia menyampaikan, pabrik HLI merupakan pabrik sel baterai pertama dan terbesar di Asia Tenggara yang akan memulai berproduksi pada awal tahun depan, pada Kamis (14/9/2023).
“HLI Green Power itu nanti mulai awal tahun akan sudah memproduksi 30 juta baterai sel yang itu akan bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180.000 mobil,” kata Presiden Jokowi dikutip dari berbagai sumber.
Menurutnya, setelah pabrik sel baterai HLI yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara saat ini, akan ada pabrik sel baterai lainnya yang akan rampung dan berproduksi.
“Setelah ini nanti yang kedua ada CATL dan setelah CATL ada lagi yang ketiga yang keempat,” ujarnya.
Dia menuturkan, untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi Raja Baterai dan Kendaraan Listrik Nomor Satu di dunia maka harus dibangun ekosistem besar Battery Electric Vehicle (EV), Ekosistem Kendaraan Listrik.
“Sehingga kita bisa masuk ke global supply chance sehingga rantai pasok global bisa kita masukin,” tuturnya.
Ia melanjutkan, dengan terciptanya rantai pasok dunia maka Indonesia akan memiliki peran strategis untuk penyediaan pasokan bagi seluruh dunia.
“Disitulah nantinya ketergantungan negara lain terhadap baterai sel kita, ketergantungan negara lain terhadap EV baterai kita, disitu!” lanjutnya.
PT HLI Green Power merupakan hasil kerja sama Hyundai Motor Group dengan LG Energy Solution ini diharapkan dapat beroperasi dan memproduksi baterai secara massal pada April 2024. Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang sedang menciptakan ekosistem baterai kendaraan listrik yang menyeluruh dan berkelanjutan yang bisa menyuplai 150.000 kendaraan listrik.
Hyundai Motor Group melalui anak perusahaan Hyundai Energi Indonesia juga telah memulai pembangunan pabrik battery system sejak Mei 2023. Fasilitas itu ditargetkan bisa memproduksi 50.000 unit Battery System Assembly (BSA) untuk mobil listrik per tahun.
Kedepan, setelah dua pabrik tersebut beroperasi maka keduanya akan saling memenuhi pasokan sel baterai dan battery system ke mobil listrik Hyundai di Indonesia. Sehingga Hyundai akan menjadi produsen pertama di Indonesia yang memproduksi mobil listrik dengan baterai buatan lokal.
Penandatanganan nota kesepahaman Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution untuk mendirikan usaha patungan yang memproduksi baterai untuk mobil listrik di Karawang, Jawa Barat dilakukan pada November 2019 lalu.
Sekedar informasi, Hyundai membentuk konsorsium yang terdiri atas Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution untuk bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC).
Pembangunan pabrik sel baterai HLI merupakan bagian dari keseluruhan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi senilai US$9,8 miliar (setara Rp 142 triliun) yang telah ditandatangani bersama Korea Selatan. (Shiddiq)