Beranda Berita Nasional Gandeng Perusahaan Eropa, Indonesia Bentuk Konsorsium Green Electric Vehicle

Gandeng Perusahaan Eropa, Indonesia Bentuk Konsorsium Green Electric Vehicle

1524
0

NIKEL.CO.ID, 12 JULI 2023 – Pembentukan Konsorsium Internasional Responsible Green Electric Vehicle (RGEV) untuk pengembangan ekosistem Green Electric Vehicle (GEV) guna menunjang GOWA Project di Indonesia telah diresmikan dan disaksikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. 

Hal ini disaksikan langsung oleh, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, saat upacara penandatanganan yang menandai peresmian terbentuknya konsorsium tersebut dalam siaran pers yang diterima nikel.co.id, Rabu (12/7/2023).

Konsorsium pionir yang terdiri dari industri terkemuka Eropa dibentuk untuk memelopori pengembangan pusat “Kendaraan Listrik Ramah Lingkungan” (RGEV) yang bertanggung jawab di Indonesia. 

Hal ini menandai langkah penting dalam dukungan konsorsium terhadap GOWA Project, yang direncanakan menjadi proyek nikel greenfield utama di Indonesia. Dimana akan berfungsi sebagai landasan dari “RGEV Hub” dan rantai nilai terkait yang dicita-citakan. 

Konsorsium siap untuk melengkapi seluruh persyaratan administratif dan juga teknis yang diperlukan untuk memperoleh Izin Penugasan serta izin eksplorasi dan pertambangan lainnya terkait GOWA Project.

Serta memobilisasi sumber daya yang diperlukan untuk memulai kegiatan eksplorasi sesuai dengan standar ekstraktif Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG) tertinggi. 

Adapun anggota konsorsium, yang keseluruhannya berkomitmen terhadap standar Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) serta praktik Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR).

Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain, 1. Eramet merupakan perusahaan pertambangan Prancis, 2. Kalla Group adalah produsen Pembangkit Listrik Tenaga Air Indonesia, 3. PowerCo adalah anak usaha grup Volkswagen Jerman, yang mengkonsolidasikan kegiatan di seluruh rantai nilai baterai kendaraan listrik, dan 4. Stellantis yang merupakan salah satu perusahaan otomotif terkemuka di dunia.

GOWA Project bertujuan untuk mengintegrasikan praktik pertambangan dan pengolahan yang bertanggung jawab sesuai dengan prinsip yang ditetapkan oleh the Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA).

Proyek ini bercita-cita untuk menjadi proyek unggulan yang mengedepankan praktik ekstraksi dan pengolahan berkelanjutan, sesuai dengan visi pemerintah Indonesia untuk menjadikan negara ini sebagai ekosistem industri Kendaraan Listrik tingkat satu yang terkemuka.

Seluruh rantai industri GOWA Project direncanakan didukung oleh potensi jaringan listrik tenaga air yang berasal dari sumber daya hidrologi Sulawesi yang melimpah. 

Pendekatan inovatif ini, dengan memanfaatkan keahlian nasional mutakhir, akan memposisikan kawasan industri ini sebagai salah satu operasi terpadu berbasis nikel yang menghasilkan emisi rendah karbon dioksida (CO2) di Indonesia.

Melalui GOWA Project, anggota konsorsium juga fokus untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan, inovasi teknologi dan kemajuan sosial di wilayah Indonesia. 

Sekedar informasi, mengenai Eramet merupakan perusahaan yang mentransformasi sumber daya mineral bumi bertujuan untuk memberikan solusi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap pertumbuhan industri dan tantangan dalam transisi energi.

Para karyawan Eramet berkomitmen dalam tujuan ini melalui pendekatan sipil dan kontribusi mereka di semua negara di mana kelompok pertambangan dan metalurgi ini beroperasi.

Mangan, nikel, pasir mineral, litium, dan kobalt: Eramet mendaur ulang dan mengembangkan logam-logam yang sangat penting dalam pembangunan dunia yang lebih berkelanjutan.

Sebagai mitra utama klien industri, Eramet berkontribusi untuk menciptakan infrastruktur dan konstruksi yang kuat dan tahan lama, sarana mobilitas yang lebih efisien, peralatan kesehatan yang lebih aman, dan perangkat telekomunikasi yang lebih efisien.

Eramet berkomitmen penuh terhadap era logam, ambisi Eramet adalah menjadi acuan dalam transformasi yang bertanggung jawab terhadap sumber daya mineral Bumi demi menciptakan hidup bersama yang lebih baik.

Kemudian, Kalla merupakan salah satu grup bisnis yang berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan, dan beroperasi terutama di Indonesia Timur. Kalla Group bergerak di berbagai industri, termasuk otomotif, transportasi, logistik, properti, konstruksi, manufaktur, dan energi.

Di sektor energi, Kalla Group berdedikasi pada pengembangan pembangkit listrik tenaga air sebagai sumber energi yang berkelanjutan dan terbarukan. 

Sebagai wujud komitmennya terhadap energi ramah lingkungan, Kalla Group secara aktif terlibat dalam pembangunan dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga air, yang secara keseluruhan memiliki total kapasitas lebih dari 2 GW di Pulau Sulawesi.

Sedangkan PowerCo adalah Grup Volkswagen yang mengintegrasikan aktivitas baterai globalnya di bawah perusahaan Eropa PowerCo SE.

Berlokasi di Salzgitter, perusahaan ini bertanggung jawab pada pengelolaan operasional pabrik internasional, pengembangan teknologi sel yang lebih lanjut, integrasi vertikal dari rantai nilai serta pasokan mesin dan peralatan ke pabrik.

Perusahaan telah merencanakan pengembangan produk lebih lanjut, termasuk sistem penyimpanan utama untuk jaringan energi. Sejak diluncurkan pada Juli 2022, PowerCo telah menetapkan tiga lokasi Gigafactory yaitu Salzgitter di Jerman, Valencia di Spanyol, dan St Thomas di Canada.

Terakhir, perusahaan Stellantis atau Stellantis N.V. (NYSE: STLA / Euronext Milan: STLAM / Euronext Paris: STLAP) merupakan salah satu produsen otomotif terkemuka di dunia. 

Portofolio merek ikonik dan beragam yang dimiliki oleh Stellantis mencerminkan semangat para pendiri yang visioner dan menjawab kebutuhan pelanggan saat ini melalui produk dan layanan inovatif. 

Merek tersebut meliputi Abarth, Alfa Romeo, Chrysler, Citroën, Dodge, DS Automobiles, Fiat, Jeep®, Lancia, Maserati, Opel, Peugeot, Ram, Vauxhall, Free2move, dan Leasys. 

Didukung oleh keragaman perusahaan, Stellantis memimpin pergerakan dunia – bercita-cita untuk menjadi perusahaan teknologi mobilitas berkelanjutan yang tidak hanya menjadi yang terbesar, namun juga menciptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan serta komunitas tempat perusahaan beroperasi. (Shiddiq)