Beranda Berita Nasional Kapasitas Produksi MHP NCKL Naik 55 Ribu Ton Tahun 2023

Kapasitas Produksi MHP NCKL Naik 55 Ribu Ton Tahun 2023

1740
0

NIKEL.CO.ID, 3 MEI 2023 – Kapasitas produksi MHP PT Trimegah Bangun Persada Tbk dan entitas anak (NCKL), perusahaan pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi yang memiliki kemampuan hulu dan hilir di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, dari 37 ribu metal ton per tahun pada 2022 naik menjadi 55 ribu ton per tahun di tahun 2023 ini. 

Hal ini disamping Corporate Secretary, Franssoka yang mengatakan, NCKL telah menyelesaikan lini ke 3 produksi refinery High Pressure Acid Leach (HPAL) dan telah berhasil mencapai 100% kapasitas produksi dalam waktu 2 bulan.

“Sehingga total kapasitas produksi MHP naik dari 37 ribu metal ton per tahun di tahun 2022 menjadi 55 ribu metal ton per tahun di tahun 2023,” kata Franssoka melalui siaran pers yang diterima nikel.co, Rabu (3/5/2023). 

Menurutnya, tidak berhenti di situ, Perseroan akan melakukan bisnis proses lebih ke hilir dengan memasuki fase commisioning untuk produksi nikel sulfat sejak awal April 2023. 

“Ini akan menjadi tonggak sejarah baru dalam industri baterai kendaraan listrik dengan hadir dan beroperasinya pabrik nikel sulfat pertama di Indonesia,” cetusnya. 

Selain itu, kata dia, dari sisi keberlanjutan, NCKL memiliki komitmen untuk melakukan integrasi berkelanjutan di dalam proses bisnis, keterlibatan dan pembangunan masyarakat setempat, serta lingkungan. 

“Lima area utama yang menjadi fokus di dalam program komunitas Perseroan adalah kesehatan, edukasi, ekonomi, social dan infrastruktur,” ujarnya. 

NCKL juga mengumumkan pendapatan kuartal pertama tahun 2023 naik sebesar 74,6% menjadi Rp4,8 triliun dibandingkan dengan Rp2,7 triliun di kuartal pertama tahun 2022. 

“Sementara, laba bersih pemilik entitas induk mencapai Rp1,4 triliun dalam periode yang sama,” ucapnya. 

Franssoska juga menegaskan, dalam mendukung program pemerintah untuk memajukan industri nikel dari hulu ke hilir, NCKL akan terus melakukan investasi dan pembangunan fasilitas produksi yang dapat meningkatkan volume dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan. 

Perseroan juga akan terus menjaga posisi keuangan yang sehat dan kuat untuk mengantisipasi kebutuhan modal kerja ke depan. Emiten yang telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 April 2023 lalu.

“Ini akan terus bekerja sama dengan para mitra yang dapat melakukan transfer teknologi dan membantu dalam meningkatkan keterampilan sumber daya manusia yang ada di Perseroan,” tegasnya. 

Sementara, lanjut dia, pada segmen penambangan nikel, setelah dilakukan eliminasi, pendapatan NCKL naik sebesar 71,3% menjadi Rp912,8 miliar dari Rp532,9 miliar, sedangkan untuk segmen pengolahan nikel, pendapatan Perseroan naik sebesar 75,4% menjadi Rp3,9 triliun dari Rp2,2 triliun di kuartal pertama tahun 2022. 

“Peningkatan pendapatan NCKL terjadi sebagian besar karena adanya peningkatan volume dan lini produksi di Perseroan dan entitas anak,” katanya. 

Untuk kuartal pertama, Corporate Secretary membeberkan, NCKL pada tahun 2023 mencatatkan kenaikan laba bruto sebesar 13,6%, menjadi Rp1,6 triliun dari Rp1,4 triliun di kuartal pertama tahun 2022. 

Marjin laba bruto turun menjadi 32,7% , sedangkan rasio biaya operasi ke pendapatan tetap sebesar 4,2% dikarenakan penurunan harga batubara dan penurunan harga BBM dibanding kuartal pertama tahun 2022. 

Laba periode berjalan sebesar Rp1,5 triliun, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,6 triliun. 

“Penurunan laba dikarenakan melemahnya harga nikel, kobalt, serta menguatnya Rupiah di kuartal pertama tahun 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” bebernya. 

Dia menuturkan, sampai 31 Maret 2023, untuk lini produksi Rotary Kiln Electric Furnance (RKEF), entitas anak Perseroan PT Halmahera Jaya Feronikel (HJF) telah menyelesaikan pembangunan lima lini produksi dari total 8 lini produksi yang sedang dibangun. 

Tiga lini produksi sedang dalam tahap penyelesaian dan diperkirakan akan selesai pada akhir kuartal kedua tahun ini, sehingga total kapasitas produksi HJF akan sebesar 95 ribu metal ton/tahun. 

“Apabila digabungkan dengan kapasitas produksi entitas anak Perseroan PT Megah Surya Pertiwi (MSP) yang memiliki kapasitas produksi 25 ribu metal ton per tahun, total kapasitas produksi Perseroan akan naik menjadi 120 ribu metal ton per tahun,” pungkasnya. (Shiddiq)