NIKEL.CO.ID, 28 APRIL 2023 – Di tengah gempuran produk kendaraan mobil listrik (electric vehicle/EV) asing dari berbagai perusahaan internasional, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) siap menghadapi tantangan persaingan nasional maupun global dengan melahirkan kendaraan listrik berkualitas tinggi.
Seperti dikutip laman mabindonesia.com, Jum’at (28/4/2023), PT MAB adalah perusahaan otomotif yang berkomitmen untuk masa depan Indonesia dan dunia. MAB lahir dari keinginan untuk mendukung rencana ambisius Pemerintah Indonesia untuk energi berkelanjutan dan aksi iklim.
Eksistensi MAB sejak didirikan pada 2017 lalu dengan tujuan untuk memimpin tuntutan menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui penelitian mutakhir, pengembangan, dan pembuatan kendaraan listrik berkualitas tinggi dan industri pendukungnya.
Dalam mewujudkan langkah tersebut maka pada 2018 lalu, MAB mulai mengikuti perhelatan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC). Produk unggulannya itu setelahnya ditampilkan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, pada 1-4 Maret 2018 bersama produsen otomotif komersil yang telah mapan lainnya.
Dalam pameran itu, MAB mencoba menampilkan secara perdana bus yang tak biasa, yaitu Maxvel. Bus ini ternyata dibenamkan tenaga listrik sebagai penggerak.
Menurut Co-Founder MAB Stephen Sulistyo, MAB mulai berekspansi pada tahun 2020 untuk memproduksi battery pack dan motor listrik.
Produksi battery pack dibutuhkan untuk menunjang rencana perusahaan memproduksi sepeda motor listrik. Komponen battery cell masih mengandalkan impor dari Cina.
Selain itu, dia mengembangkan produksi battery pack untuk bus listrik ketika tingkat permintaan produk bus terus meningkat dari sisi skala ekonomi.
Stephen menjelaskan, pada November 2019 tingkat komponen dalam negeri (TKD) MAB sudah mencapai 40 persen dan mengembangkan produksi motor listrik secara mandiri untuk mengurangi ketergantungan kepada komponen impor. Jika battery pack dan motor listrik diproduksi di dalam negeri, TKDN bus MAB dapat mencapai 60 persen.
MAB secara resmi beroperasi ditandai dengan penyerahan Surat Tanda Nomor Kendaran (STNK) dan kunci satu unit bus listrik tipe MD 12E NF kepada Presiden Direktur Paiton Energy, Koichiro Miyazaki November 2019.
Hal ini merupakan pengajuan produksi perdana bus listrik MAB generasi keempat yang dibeli oleh PT Paiton Energy dengan penandatangan Service Procurement Agreement antara PT MAB dengan perusahaan pembangkit listrik swasta yang dikelola PT Mitsui pada Juli 2019.
Adapun spesifikasi bus listrik MD 12E NF seharga Rp 4,5 miliar ini memiliki spesifikasi dimensi 12×2, 5×3, 75 meter. Sementara di bagian baterai, bus listrik karya anak bangsa ini dibekali baterai LifePo water cooled berkapasitas 250 Kwh-404 Ah.
Di samping itu, bus listrik ini memiliki tipe motor syhchronous magnet permanen; daya 150 KW (nilai) 200 KW (puncak); dan, torsi 1.194 NM (Terukur) 2.000 NM (puncak). Dengan kapasitas itu, bus listrik ini diklaim memiliki kecepatan maksimal 100 KM.
MAB juga solusi terhadap angkutan kota yang kurang ramah lingkungan dan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi polusi udara. (Shiddiq)