Beranda Berita Nasional Strategi Utama MIND ID dalam Transisi Energi untuk Meraih Keuntungan

Strategi Utama MIND ID dalam Transisi Energi untuk Meraih Keuntungan

1486
0

NIKEL.CO.ID, 25 JANUARI 2023 – Division Head of Institutional Relations MIND ID, Niko Chandra mengungkapkan, inovasi sebagai langkah strategi utama MIND ID untuk beradaptasi dalam transisi energi dari energi fosil menjadi energi bersih ramah lingkungan dalam persaingan bisnis program hilirisasi industri nikel agar tetap meraih keuntungan ditengah perubahan tersebut.

“Inovasi menjadi langkah utama perusahaan dalam memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan,” ucap Niko melalui pesan whatsapp kepada nikel.co.id, Rabu (25/1/2023). 

Menurut Niko, untuk terus mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman, MIND ID selalu melakukan perbaikan dan peningkatan kinerja perusahaan.

“MIND ID juga terus meningkatkan penerapan operational excellence termasuk penerapan digitalisasi di seluruh rantai nilai MIND ID,” ujarnya. 

Untuk mencapai keuntungan, MIND ID melakukan percepatan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan.

“Percepatan pembangunan smelter dan koordinasi yang intensif dengan seluruh pemangku kepentingan juga selalu dilakukan untuk memastikan manfaat yang berkelanjutan,” katanya. 

Niko menyampaikan, MIND ID terus melanjutkan komitmen dalam mengedepankan kegiatan berlandaskan sustainability pathway dan ESG, baik di tingkat MIND ID maupun di tingkat anggota MIND ID. Kegiatan ini tentunya sejalan dengan arahan dari Kementerian BUMN sesuai target SDG’s 2030.

Selanjutnya, dia menjelaskan dukungan MIND ID dalam program hilirisasi industri nikel yang merupakan salah satu rencana strategis MIND ID dalam mendukung peningkatan nilai tambah atas komoditas pertambangan di Indonesia. 

Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Oleh karena itu, pemerintah sangat mendorong program hilirisasi nikel, salah satunya untuk mendukung pengembangan ekosistem EV Battery terintegrasi di Indonesia. 

“MIND ID menyambut baik atas wacana pemerintah tersebut. Terlebih MIND ID melalui ANTAM dan IBC tengah fokus untuk turut serta mengembangkan ekosistem industri EV battery di Indonesia,” jelas Kepala Hubungan Kelembagaan MIND ID tersebut. 

Ia menuturkan, dukungan MIND ID terhadap hilirisasi industri nikel selama ini telah banyak dilakukan dengan berbagai program dan pembangunan infrastruktur. Salah satu langkah nyata MIND ID dalam mendukung hilirisasi nikel di Indonesia adalah dengan melakukan percepatan pengoperasian smelter feronikel PT ANTAM Tbk yang berada di Tanjung Buli, Halmahera Timur, serta proyek smelter nikel yang tergabung dalam proyek industri EV Battery terintegrasi bersama IBC. 

Kemudian, lanjut dia, nikel yang dihasilkan akan dikelola lebih lanjut untuk peningkatan nilai tambah yang dapat digunakan untuk industri yang berkaitan dengan produksi baterai listrik, yaitu pengolahan nikel menjadi nikel sulfat, prekursor katoda hingga baterai sel.

Selanjutnya, Niko memaparkan bahwa komoditas tambang yang dihasilkan oleh MIND ID memegang peranan penting dalam pengembangan industri EV battery terintegrasi, yang meliputi tembaga, nikel dan aluminium. 

Diriya mengilustrasikan, kebutuhan logam untuk satu mobil listrik terdiri dari tembaga (Cu) sekitar 83 kg, nikel (Ni) sekitar 256 kg, kobalt (Co) sekitar 48 kg, dan Aluminium (Al) sekitar 206 kg. Sementara untuk setiap satu motor listrik, kebutuhan tembaga sekitar 4 kg, nikel 1 kg, kobalt 1 kg, dan aluminium 3 kg. 

Untuk dukungan atau keterlibatan MIND ID dalam transisi energi dari fosil ke energi bersih ramah lingkungan seperti energi listrik, ekosistem kendaraan electric vehicle (EV), menurutnya, dukungan ini menjadi wujud nyata dari komitmen MIND ID terhadap transisi energi.

“Selain pengembangan smelter nikel yang menjadi backbone untuk ekosistem, secara internal dalam operasional di group MIND ID, telah menggunakan energi terbarukan seperti PLTA, hingga penggunaan bus listrik untuk kegiatan operasional,” sambungnya. 

Terakhir, Niko menjelaskan untuk persiapan menghadapi transisi energi. MIND ID telah mencanangkan program-program dekabonisasi yang sejalan dan sinergis dengan program pemerintah untuk mencapai net zero emission di tahun 2060. 

Inisiatif-inisiatif pengurangan emisi, disebutkan Niko, dibagi dalam tiga tahapan, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, pertama, Reklamasi Lahan Bekas Tambang dan Konservasi/Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai. Kedua, Memanfaatkan kembali tailing baik untuk backfilling tambang bawah tanah maupun untuk material kontruksi. Ketiga, Penggantian bahan bakar dengan yang bahan bakar rendah emisi. Dan keempat, Smart Mining dengan digitalisasi dan teknologi. 

Untuk jangka menengah, pertama, Pemanfaatan Batubara menjadi DME. Kedua, Ekplorasi pemanfaatan red mud menjadi bahan semen/penyerap karbon. Ketiga, Utilisasi PLTA. Kemudian keempat, Bisnis Solar PV

Adapun untuk jangka panjang antara lain, pertama, Daur Ulang Aluminium. Kedua, Pemanfaatan Batubara menjadi Karbon Aktif. Ketiga, Kawasan industri berbasis batubara. Keempat, Bisnis daur ulang tembaga. Kelima, Pengelolaan Slag Nikel. Keenam, Daur Ulang Baterei. Selanjutnya ketujuh, Kredit Karbon. (Shiddiq)