Beranda Berita Nasional BKPM: Hilirisasi Nikel Bukti Nyata Tingkatkan Ekonomi Sulawesi dan Maluku Utara

BKPM: Hilirisasi Nikel Bukti Nyata Tingkatkan Ekonomi Sulawesi dan Maluku Utara

19
0
Direktur Hilirisasi Minerba Keminhil/BKPM, Rizwan Aryadi Ramdhan (Foto: Ist)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan, selama lima tahun terakhir hilirisasi nikel telah memberikan bukti positif terhadap ekonomi daerah, terutama di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.

Direktur Hilirisasi Mineral dan Batu Bara BKPM, Rizwan Aryadi Ramdhan, mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut terlihat dengan berkurangnya tingkat pengangguran.

https://event.cnfeol.com/en/event/339

“Tingkat penganggurannya berkurang meskipun di Maluku Utara ada peningkatan sedikit di 2023 karena ada tingkat seimbangan suplai dan penyerapannya,” kata Rizwan, di Jakarta, Kamis (20/11/2025).

Berdasarkan catatan BKPM, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayah hilirisasi nikel tersebut cenderung lebih rendah sekitar 2-4% dibandingkan dengan TPT nasional sebesar 5%. Diketahui, pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah dan Maluku Utara lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional pada periode 2019-2023. Pada 2019, pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02% sedangkan Maluku Utara 6,25%. Lalu, pada 2023, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut mencapai 20,49% sedangkan ekonomi Indonesia hanya 5,05%.

https://www.tickettailor.com/events/invr/1589356

Sementara itu, pada 2019, di wilayah Sulawesi Tengah pertumbuhan ekonomi berada di angka 8,83% dan pada 2023 meningkat hingga 11,91%. Tetapi, pertumbuhan ekomomi di Sulawesi Tenggara stabil berada di angka 5% karena hilirisasi yang tidak masif dalam wilayah tersebut.

Ia menyampaikan, hilirisasi nikel di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara masih masif dilakukan. Sementara itu, hilirisasi atau pengolahan produk turunannya berada di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur.

https://events.minviro.com/decarbonisation-workshop-apac-2025?hs_preview=GJvcVbTU-272478457024

“Di sana memang ekosistem turunan bahan baku realisasi di semihilir dan hilir. Misalnya, di Jawa Barat ada kawasan ekosistem kendaraan listrik dan baterai bahan baku EV,” tuturnya.

Selain itu, masifnya perusahaan hilirisasi nikel juga membuat nilai ekspor produk turunan nikel yang mengalami lonjakan dalam 5 tahun terakhir hingga 4 kali lipat dibandingkan tahun 2019 sehingga kontribusi ekspor produk turunan nikel Indonesia di pasar global meningkat dari yang awalnya hanya 2,77% pada 2019 menjadi 10,9% pada 2023. Adapun, 5 besar negara tujuan ekspor produk turunan nikel, yaitu China, Taiwan, India, Jepang, dan Vietnam. (Uyun)