Beranda Berita Nasional Dari Nikel hingga Kesehatan, Lima Investor Australia Siap Gelontorkan Investasi Baru

Dari Nikel hingga Kesehatan, Lima Investor Australia Siap Gelontorkan Investasi Baru

211
0
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani (Foto: Dok BKPM)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, bertemu dengan lima CEO perusahaan besar Australia, di Sydney, Selasa (11/11). Pertemuan tersebut dilakukan sebagai bagian dari pendampingan kunjungan Presiden RI ke Australia dengan fokus penguatan kerja sama ekonomi dan investasi kedua negara.

Rosan mengatakan, hubungan perekonomian antara Indonesia dan Australia semakin menunjukkan hasil yang positif. Dalam lima tahun terakhir, nilai investasi Australia di Indonesia mencapai US$2,8 miliar yang di antaranya didominasi sektor pertambangan, perhotelan, dan layanan kesehatan. Selain itu, nilai perdagangan kedua negara pada 2024 menjadi US$15,4 miliar naik 23,5 %.

https://indonesiamineclosure.com/#buy-tickets

“Melalui IA-CEPA (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreemen, red), kita tidak hanya membuka pintu bagi investasi, tetapi membangun jembatan kolaborasi yang berkelanjutan. Indonesia siap bertransformasi menjadi pusat investasi hijau dan bernilai tambah di kawasan,” katanya dalam keterangannya, Kamis (13/11/2025).

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Glenn Keys (Founder and Executive Chair Aspen Medical), Stephen Wilmot (Chairman Pure Battery Technologies), David Paton (Director Managed Investment AAM Investment Group), Matthew Boyall (CEO Cue Energy Resources), dan Chris Shepherd (CFO Nickel Industries Ltd.) membahas rencana investasi dari perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, hilirisasi, agrikultur, minyak dan gas.

Selain itu, dalam pertemuan tersebut kelima CEO menyampaikan rencananya untuk melakukan investasi di Indonesia, di antaranya

  1. Nickel Industries Ltd. akan melakukan perluasan fasilitas pengolahan nikel di Indonesia
  2. Pure Battery Technologies untuk pengembangan material katode akan berinvestasi sebesar US$350 juta di Batang Industrial Park;
  3. Cue Energy Resources menambah investasi untuk sektor minyak dan gas;
  4. AAM Investment Group mengembangkan peternakan sapi di Lampung dan aktif dalam program pelatihan tenaga kerja IA-CEPA; dan
  5. Aspen Medical melakukan penjajakan minat investasi proyek redevelop RSUD Samarinda senilai US$1 miliar.

Kepala BKPM tersebut juga menjelaskan terkait dengan PP No. 18 Tahun 2025 yang memungkinkan perizinan berusaha yang telah melewati service level agreement (SLA) verifikasi dapat terbit otomatis, sehingga dapat meningkatkan kepastian kepada pelaku usaha.

https://event.cnfeol.com/en/event/339

“Sampai dengan sekarang, sistem online single submission (OSS) telah menerbitkan sebanyak 134 perizinan berusaha melalui mekanisme fiktif positif, sehingga proses investasi dapat berlangsung lebih cepat dan efisien,” paparnya.

Sementara itu, ia pun menyoroti tiga sektor utama dalam kerja sama investasi antara Indonesia dan Australia. Petama, hilirisasi sumber daya alam, termasuk pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik dan panel surya.

Lalu, energi baru dan terbarukan, dengan potensi hingga 3.700 GW dari tenaga surya, angin, air, bioenergi, dan panas bumi. Kemudian, sektor kesehatan, dengan proyeksi belanja nasional mencapai US$138 miliar pada 2040, ditopang oleh pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) kesehatan di Bali dan Batam. (Uyun)