Beranda Berita Nasional Pemerintah Percepat Pembangunan 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 T

Pemerintah Percepat Pembangunan 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 T

361
0
Hilirisasi nikel (Foto: Dok CNBC)

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Indonesia mempercepat pelaksanaan 18 proyek hilirisasi lintas sektor senilai total Rp600 triliun yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2026. Proyek-proyek tersebut telah lolos tahap pra-feasibility study (pra-FS) dan mencakup sektor energi, sumber daya mineral (ESDM), perikanan, dan pertanian.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyampaikan hal itu usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Kamis (6/11/2025). Dalam rapat tersebut, presiden menegaskan pentingnya percepatan hilirisasi sebagai langkah strategis menuju kemandirian energi nasional.

“Percepatan hilirisasi baik di sektor perikanan, kemudian di sektor pertanian, dan di sektor energi dan mineral batu bara. Dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS, kami targetkan seluruhnya diselesaikan tahun ini agar bisa segera dibangun,” ujar Bahlil.

https://indonesiamineclosure.com/#buy-tickets

Dia menuturkan, total nilai investasi dari 18 proyek tersebut mencapai lebih dari Rp600 triliun dan berpotensi menciptakan lebih dari 270 ribu lapangan kerja baru. Sekitar 67 persen proyek direncanakan berlokasi di luar Pulau Jawa untuk mendorong pemerataan pembangunan nasional.

Dari total 18 proyek hilirisasi, sebanyak 12 proyek berada di sektor ESDM, yang terdiri atas delapan proyek mineral dan batu bara (minerba), dua proyek transisi energi, serta dua proyek ketahanan energi. Salah satu fokus pembahasan dalam rapat terbatas ialah pengembangan dimethyl ether (DME) sebagai substitusi impor LPG, guna memenuhi kebutuhan energi domestik yang diperkirakan mencapai 10 juta ton LPG pada 2026.

“Kita tahu bahwa kebutuhan LPG kita terus meningkat. Karena itu, kita harus segera membangun industri-industri energi dalam negeri,” kata Bahlil.

https://event.cnfeol.com/en/event/339

Upaya hilirisasi ini sejalan dengan arah kebijakan industri nasional yang baru saja ditunjukkan lewat peresmian pabrik new ethylene project milik PT Lotte Chemical Indonesia, di Cilegon, Banten, oleh Presiden Prabowo. Proyek senilai US$3,9 miliar atau sekitar Rp62,4 triliun itu menandai kembalinya pembangunan kompleks naphtha cracker di Indonesia setelah tiga dekade. Fasilitas terbesar di Asia Tenggara tersebut akan memproduksi etilena, propilena, dan produk turunannya, yang menjadi bahan baku penting bagi industri hilir domestik.

Dia menegaskan, percepatan 18 proyek hilirisasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan energi dan memperluas lapangan kerja, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan baku.

“Dengan hilirisasi, produk-produk dalam negeri akan menjadi substitusi impor sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional,” tegasnya. Langkah strategis pemerintah dalam mempercepat hilirisasi di berbagai sektor ini mencerminkan komitmen kuat menuju ekonomi yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan. (Shiddiq)