NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Transformasi teknologi dinilai menjadi kunci utama peningkatan efisiensi dan kualitas sektor pertambangan Indonesia di tengah dorongan hilirisasi mineral dan batubara (minerba) yang digencarkan pemerintah.
Perusahaan konsultan dan teknik asal Kanada, Hatch Indonesia, terus memperluas perannya dalam mendukung inovasi dan transfer teknologi di industri pertambangan nasional.
Country Director Hatch Indonesia, Suyanto Mahdiputra, menjelaskan bahwa Hatch telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 50 tahun melalui layanan Engineering, Procurement, and Construction Management (EPCM). Perusahaan ini berfokus pada penyediaan jasa desain, teknik, teknologi supply, dan manajemen konstruksi untuk proyek-proyek di sektor pertambangan dan energi.
“Program hilirisasi yang dijalankan pemerintah menjadi peluang besar bagi sektor pertambangan untuk mengembangkan inovasi teknologi dan menarik investasi baru ke Indonesia,” ujar Suyanto dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, Rabu (5/11/2025).
Sejak berdiri, Hatch Indonesia telah menangani sejumlah proyek strategis nasional. Perusahaan ini turut membantu pemerintah dalam proses akuisisi aset PT Inalum pada 2012–2013 serta mendukung Mine ID dalam akuisisi saham PT Vale Indonesia tahun lalu.
Menurut Suyanto, penerapan teknologi mutakhir dalam proses hilirisasi mampu meningkatkan efisiensi produksi, kualitas hasil tambang, serta keberlanjutan operasional di industri minerba. Ia menambahkan, kolaborasi antara konsultan global dan kontraktor lokal perlu terus diperkuat agar terjadi alih teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di dalam negeri.
“Program hilirisasi membuka kesempatan besar, tidak hanya bagi perusahaan global seperti kami, tetapi juga bagi konsultan dan kontraktor lokal untuk berkolaborasi dan berinovasi,” jelasnya.
Hatch Indonesia hingga kini masih aktif mengerjakan sejumlah proyek besar, termasuk pembangunan smelter di Indonesia. Di tengah tantangan pasar global yang fluktuatif, perusahaan ini mencatat tren positif berkat diversifikasi proyek dan dukungan terhadap agenda hilirisasi nasional.
Transformasi teknologi di sektor pertambangan diharapkan dapat memperkuat daya saing Indonesia di pasar global, sekaligus mempercepat terwujudnya nilai tambah komoditas mineral di dalam negeri. (Shiddiq)
