NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Shanghai Metals Market (SMM) melaporkan pasar mixed hydroxide precipitate (MHP) dan nikel sulfat menunjukkan kondisi ketat dengan aktivitas transaksi terbatas, sementara harga tetap stabil di level tinggi akibat kebijakan ekspor dan biaya bahan baku yang meningkat.
Direktur Komersial Data & Intelijen Global SMM, Jean Tang, menjelaskan, MHP kini semakin menonjol sebagai bahan baku alternatif untuk produk antara kobalt, terutama setelah kebijakan kuota ekspor kobalt di Republik Demokratik Kongo (DRC) diberlakukan. Kondisi ini mendorong kenaikan utang kobalt di pasar MHP.
Menurut data SMM, di pasar spot MHP, penjual A menawarkan utang nikel dan kobalt masing-masing sebesar 90%, sementara transaksi terbaru mencatat pembeli B menerima utang nikel 90% dan kobalt 86%, serta pembeli C menyepakati utang nikel 88% plus 3 poin dan kobalt 82%. Beberapa transaksi forward juga dilaporkan, namun likuiditas pasar spot tetap terbatas karena sebagian besar pembeli masih menunggu kepastian penyelesaian utang aktual.
Untuk kuartal I 2026, SMM mencatat penjual D memberikan penawaran utang nikel 90% dan kobalt 100%.
“Pasokan bahan baku kobalt di Tiongkok diperkirakan tetap ketat pada awal 2026. Pabrik garam kobalt kemungkinan harus menerima pembayaran kobalt yang lebih tinggi untuk menjaga kelangsungan produksi,” papar Jean Tang sebagaimana dikutip Linked Jean Tang, Rabu (5/11/2025).
SMM memperkirakan kebuntuan pasar masih akan berlanjut dalam waktu dekat dan berkomitmen memantau perkembangan transaksi nikel dan kobalt secara berkala.
Di sisi lain, pasar nikel sulfat juga menunjukkan stabilitas harga. Indeks harga nikel sulfat kelas baterai SMM tercatat sebesar 28.401 yuan per metrik ton, dengan kisaran harga 28.450–28.650 yuan/mt dan rata-rata mingguan relatif datar. Menjelang akhir periode pengadaan bulanan, sejumlah produsen hilir mulai menanyakan pasokan bahan baku untuk bulan berikutnya, meski minat terhadap harga tinggi belum meningkat signifikan akibat stok bahan baku yang masih mencukupi.
SMM juga mencatat persediaan peleburan garam nikel hulu naik tipis dari 3,9 menjadi 4,1 hari, sedangkan persediaan pabrik prekursor hilir menurun dari 7,7 menjadi 7,4 hari. Secara keseluruhan, tingkat stok di sisi pembeli dan penjual tetap rendah, dengan indeks persediaan perusahaan terintegrasi stabil di 6,5 hari.
Faktor sentimen pasar pekan ini menunjukkan kemauan jual produsen hulu berada di level 1,7, sementara sentimen beli di pabrik hilir tetap di 3,1. Walaupun beberapa perusahaan mulai menanyakan kebutuhan bahan baku untuk periode mendatang, SMM menilai aktivitas transaksi belum mengalami peningkatan berarti.
Dengan kondisi pasokan ketat dan tekanan biaya bahan baku yang tinggi, SMM memperkirakan harga nikel sulfat dan MHP akan bertahan kuat dalam jangka pendek, sembari memantau perkembangan pasokan dan transaksi di pasar global. (Shiddiq)
