Beranda Berita Nasional Hilirisasi Jadi Kunci Indonesia Keluar dari Jebakan Ekspor Bahan Mentah

Hilirisasi Jadi Kunci Indonesia Keluar dari Jebakan Ekspor Bahan Mentah

196
0
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA —Pemerintah secara tegas akan melanjutkan agenda hilirisasi sebagai instrumen penting dalam pengelolaan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Penegasan tersebut dikatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebagaimana dikutip dari laman Kementerian ESDM.

“Strategi hilirisasi dipandang penting untuk melepaskan Indonesia dari jebakan ekspor bahan mentah dan memperkuat posisi tawar di rantai nilai global,” ujar Bahlil di Jakarta, dikutip Rabu (22/10).

Hilirisasi bukan sekadar pilihan kebijakan, katanya menambahkan, melainkan amanat konstitusi. UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3) mengamanatkan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam dikuasai negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

“Presiden Prabowo telah menegaskan jalan menuju kedaulatan energi dan kemajuan ekonomi tidak boleh lagi samar. Negara mesti hadir dengan kepemimpinan yang tegas, berpijak pada konstitusi,” tuturnya.

Untuk mempercepat langkah tersebut, pemerintah melalui Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional menyiapkan 18 proyek prioritas dengan nilai investasi lebih dari Rp618 triliun. Proyek-proyek ini akan dikelola oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang 67 persennya berada di luar Pulau Jawa guna mendorong pemerataan pembangunan.

Menteri yang juga Ketua Umum Partai Golklar itu mengungkapkan, rangkaian proyek tersebut mencakup industri alumina, mangan sulfat, stainless steel slab, modul surya, bioavtur, fasilitas penyimpanan minyak, serta inisiatif lain di sektor kelautan, kehutanan, dan pertanian. Peresmian smelter emas PT Freeport Indonesia menjadi salah satu penanda penguatan rantai industri pertambangan, sementara pembangunan ekosistem industri baterai kendaraan listrik berkapasitas 15 gigawatt akan mendorong penguasaan teknologi manufaktur masa depan.

Tidak hanya membangun struktur industri, ia menyebut hilirisasi juga berfokus pada penguatan SDM. Kementerian ESDM telah menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi bagi puluhan ribu tenaga kerja sektor energi dan pertambangan.

“Lebih dari 276.000 peluang kerja baru tercipta dari proyek-proyek hilirisasi tersebut. Langkah ini membuka ruang bagi generasi muda menjadi bagian dari era industrialisasi nueva yang berbasis teknologi dan nilai tambah,” ucapnya.

Terakhir ia menegaskan, hilirisasi merupakan strategi nyata agar Indonesia terlepas dari kutukan sumber daya. Pemerintah berharap hilirisasi menjadi jalan untuk memperkuat ekonomi, membuka lapangan kerja, dan menegaskan kedaulatan bangsa.

“SDA tidak boleh menjadi pencipta ketimpangan, tetapi wajib menjadi sumber kemakmuran,” pungkasnya. (Tubagus)