NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah saat ini tengah mengupayakan percepatan penyelesaian kerja sama investasi dalam pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) antara konsorsium Zhejiang Huayou Cobalt Co dan BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC).
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, mengatakan, perjanjian kerja sama antara kedua belah pihak terkait investasi ekosistem baterai listrik telah selesai. Proyek yang dinamai Proyek Titan tersebut akan segera diselesaikan dalam waktu dekat.
“Titan ini kita lagi dorong untuk percepatan kerja sama antara Antam sama Huayou, lagi menyelesaikan perjanjian. Mudah-mudahan dalam waktu dekat selesai, kita dorong bagaimana groundbreaking-nya,” katanya, dikutip di Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Diketahui, Indonesia memiliki dua proyek ekosistem baterai listrik yang bekerja sama dengan China. Kedua proyek tersebut yakni Proyek Titan yang bekerja sama dengan Huayou dan Proyek Dragon yang bekerja sama dengan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL). Namun, proyek investasi dengan CATL sudah lebih dulu diresmikan pada akhir Juni 2025.
Pemerintah berkomitmen memastikan seluruh proyek hilirisasi mineral berjalan sesuai rencana termasuk dengan nikel yang merupakan bahan baku utama baterai kendaraan listrik.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyatakan proyek tersebut merupakan salah satu capaiannya dalam satu tahun pemerintahannya.
“Hilirisasi kita segera memulai membangun pabrik baterai terbesar di Indonesia, nilainya Rp100 triliun ini kerja sama dengan CATL dan Antam,” paparnya.
Proyek Titan merupakan salah satu investasi besar dalam industri baterai nasional yang memiliki tujuan memperkuat ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir mulai dari pengolahan nikel, produksi bahan katoda, hingga perakitan sel baterai dan kendaraan.
Proyek tersebut merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) di sektor energi dan mineral dengan nilai yang ditaksi lebih dari US$8 miliar atau setara Rp132,6 triliun. Sebelumnya, Kementerian ESDM mengatakan Proyek Titan ini berlokasi di Maluku Utara dan ditargetkan akan selesai pada akhir 2027. (Uyun)


























