NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Produsen alat berat asal Tiongkok, Liugong Indonesia, menanamkan investasi senilai US$317 juta atau sekitar Rp5,2 triliun untuk membangun pabrik alat berat di Indonesia. Investasi besar ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, khususnya sektor pertambangan nikel yang tengah berkembang pesat.
Pabrik baru tersebut akan dibangun di Kawasan Industri Artha Hill, Karawang, Jawa Barat. Pembangunan fasilitas manufaktur ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Liugong Indonesia melalui PT Liugong Machinery Manufacturing Indonesia dan pihak pengelola kawasan industri.
Presiden Direktur Liugong Indonesia, Levi Lin, menyampaikan bahwa fasilitas manufaktur ini ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
“Dengan total investasi US$317 juta, fasilitas manufaktur Liugong akan dilengkapi dengan teknologi tinggi seperti automatic guided vehicle, sistem digital manufacturing execution system, serta pusat riset dan pengembangan untuk kendaraan konstruksi berbasis listrik,” kata Levi Lin dalam tayangan CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).
Levi menegaskan bahwa Liugong berkomitmen mendukung peningkatan industri lokal dengan menggandeng pemasok dalam negeri. Dalam lima tahun pertama operasional, perusahaan menargetkan memperoleh sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) secara formal.
“Liugong juga menargetkan hasil produksi dari pabrik ini tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik, tapi juga akan diekspor secara bertahap ke sejumlah negara di Asia Tenggara, Australia, dan Amerika Utara,” jelasnya.
Secara ekonomi, aktivitas ekspor dan operasional pabrik ini diperkirakan akan memberikan kontribusi devisa hingga US$40 juta per tahun. Selain itu, kehadiran fasilitas ini juga diproyeksikan menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ekosistem industri alat berat nasional.
“Investasi ini merupakan wujud kontribusi Liugong pada penguatan ekosistem industri alat berat di dalam negeri,” pungkas Levi. (Shiddiq)
