

NIKEL.CO.ID, London – Forum Mineral Kritis Indonesia 2025 sukses diselenggarakan pada Senin, 13 Oktober 2025, di Kedutaan Besar Republik Indonesia di London, bersamaan dengan rangkaian acara London Metal Exchange (LME) Week 2025.
Acara ini menjadi panggung penting bagi Indonesia dalam menegaskan posisinya sebagai pemain strategis dalam rantai pasok global mineral kritis.

Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas keberhasilan forum internasional perdana yang digelar oleh APNI tersebut.
“Alhamdulillah, Puji Tuhan… Acara pertama APNI, International Critical Minerals Forum 2025 telah berjalan sukses dan lancar. Terima kasih untuk CEO LME, Mr. Matthew, yang sudah menyempatkan hadir memberikan speech, serta kepada Wamenlu Pak Havas, Wamen BKPM Pak Todo, Dirut Antam, Dirut Vale, Dirut Freeport, Dirut Amman Mineral yang telah meluangkan waktu menjadi pembicara, dan seluruh APNI Partner global yang telah mendukung terlaksananya acara besar ini di London,” ujar Meidy Katrin dalam keterangannya, Selasa (14/10/2025).

Forum ini menjadi ajang strategis untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan sektor mineral kritis Indonesia—seperti nikel, tembaga, timah, dan logam transisi lainnya—yang memainkan peran kunci dalam transisi energi global.
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting dan pemimpin industri, antara lain:
* Matthew Chamberlain, CEO London Metal Exchange (LME)
* Tony Wenas, CEO PT Freeport Indonesia dan Wakil Ketua Bidang Investasi & Industri Hilir KADIN Indonesia
* Rachmat Makkasau, CEO Amman Mineral dan Ketua Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA)
* Aryo Djojohadikusumo, CEO Arsari Tambang dan Wakil Ketua KADIN Indonesia Bidang Energi & Sumber Daya Mineral
* Jim Lennon, Konsultan Senior Komoditas Macquarie dan Direktur Red Door Research
* Dr. Veronique Steukers, Presiden Nickel Institute
* Jon Moore, CEO BloombergNEF
* Meidy Katrin Lengkey, Sekjen APNI
* Siti Tiefryani Fahylyah, Direktur IIPC London

Forum ini digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia, 30 Great Peter Street, London SW1P 2BU pada Senin, 13 Oktober 2025, waktu 13.00 – 15.30 BST.
Forum ini merupakan kolaborasi antara berbagai lembaga, termasuk:
* Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia
* Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London
* Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) London
* Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI)
Didukung oleh mitra internasional:
* London Metal Exchange (LME)
* Asosiasi Pertambangan Indonesia (IMA)
* Penasihat Khatulistiwa

Forum ini memberikan ruang dialog bagi para pemangku kepentingan global dan nasional untuk membahas posisi Indonesia dalam pasar mineral kritis global. Dengan meningkatnya permintaan global terhadap logam transisi untuk energi hijau dan teknologi tinggi, Indonesia diposisikan sebagai pemain kunci dalam rantai pasok dunia.
Forum ini tidak hanya memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia di sektor sumber daya alam, tetapi juga mendorong kerja sama internasional, menarik potensi investasi asing, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri logam penting dunia.
Acara ini diharapkan menjadi agenda tahunan strategis yang dapat memperkuat ekosistem mineral kritis Indonesia, serta menjembatani kepentingan nasional dan global dalam menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan dan inklusif. (Shiddiq)