NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Brand alat berat Shantui menegaskan posisinya di industri dengan mengandalkan kekuatan mesin, efisiensi bahan bakar, dan durabilitas. Keunggulan ini diyakini menjadi nilai tambah bagi sektor pertambangan maupun konstruksi di Indonesia.
Branch Manager Shantui, Yoseph Van Susanto, mengatakan, mesin yang digunakan merupakan produk Wechai Power, perusahaan mesin yang telah lama berdiri di Shandong, Tiongkok, dengan mengaplikasikan teknologi dari berbagai produsen alat berat dunia.
“Kita punya kekuatan itu pertama adalah mesinnya. Wechai Power sudah berdiri lama di China, di Shandong, dan mengaplikasi dari semua teknologi alat berat dunia,” ungkap Yoseph di Indonesia Energy & Engineering (IEE) Series 2025, Sabtu (20/9/2025).
Ia menuturkan, keunggulan material besi dari Tiongkok menjadi penopang utama dalam menciptakan mesin dengan ketahanan tinggi. Shantui mengadopsi teknologi dari Eropa dan Jepang, bahkan menjalin kerja sama dengan Komatsu. Hal itu membuat kualitas produk Shantui mampu bersaing di pasar global.
“Kebetulan Shantui itu adalah teknologi Jepang. Kelebihan mesin Komatsu, kelebihan mesin Shantui, dan khususnya kita punya efektif dan efisien dari konsumsi bahan bakar,” jelasnya.
Ia menekankan, efisiensi bahan bakar menjadi salah satu nilai jual utama produk Shantui.
“Kalau alat berat itu kita ada swing-nya. Swing-nya kita lebih cepat, lebih efektif. Jadi konsumsi bahan bakarnya pun juga jadi lebih efisien,” katanya.
Selain mesin dan efisiensi, Suntui juga menonjolkan daya tahan serta kapasitas kerja alat beratnya. “Kita punya ketahanan durability yang lebih panjang. Tiga hal itu yang mungkin jadi kekuatan dari Shantui,” pungkasnya. (Uyun)
