

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) sukses menyelenggarakan kegiatan Training to Miners (TTM) APNI 2025, 20-22 Agustus 2025, di Hotel RedTop Pecenongan, Jakarta. TTM yang kali ini berlangsung untuk ketujuh kali ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan pemahaman para pelaku industri nikel dalam berbagai aspek strategis pertambangan yang tengah berkembang pesat.
Ketua Panitia TTM APNI 2025 sekaligus Pengurus APNI Bidang Perizinan, Ense D.C. Solapung, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya pelatihan ini setelah sempat mengalami dua kali penjadwalan ulang. Sebelumnya, kegiatan ini direncanakan berlangsung pada 5–7 Mei dan 26–28 Mei 2025, namun akhirnya dapat digelar pada Agustus.

“Kami bersyukur bahwa kegiatan ini tetap mendapatkan dukungan luar biasa dari para pemangku kepentingan, baik dari pemerintah, asosiasi, akademisi, maupun pelaku industri pertambangan nikel,” ujar Ense, Rabu (20/8).
Selama tiga hari pelaksanaan, peserta akan dibekali sembilan materi utama yang dinilai sangat penting dalam menjawab tantangan dan peluang sektor pertambangan nikel ke depan. Materi tersebut meliputi:

- RKAB 1 Tahun: Implikasi, Peluang, dan Kesiapan Industri Pertambangan Nikel;
- Perhitungan dan Optimalisasi Royalti;
- Harga Patokan Mineral (HPM) dan Dampak Revisi Formula;
- Devisa Hasil Ekspor (DHE) dan Kebijakan Perpajakan Terbaru;
- Kebijakan Kenaikan Upah Minimum 6,5% di Sektor Pertambangan;
- Sosialisasi UU Keinsinyuran Pertambangan;
- Penerapan Biodiesel B40 dalam Rangka Ketahanan Energi;
- Integrasi Prinsip ESG dan Kepatuhan Lingkungan; dan
- Indonesia Metals Exchange sebagai Pilar Transparansi Harga Nikel Nasional

Pelatihan ini juga dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari instansi pemerintah, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta PT Bank Mandiri Tbk. dan Jakarta Futures Exchange (JFX).
Dukungan sponsor turut memegang peran penting dalam keberhasilan acara ini. Beberapa perusahaan yang berkontribusi, antara lain

- Gold Sponsor: PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. dan PT Bumi Morowali Utama;
- Silver Sponsor: PT Pam Mineral Tbk. dan PT Anindya Wiraputra Konsult;
- Bronze Sponsor: PT Pelayaran Samudera Rizqi, PT Carsurin Tbk., PT Wana Kecana Mineral, dan PT Lab Sistematika Indonesia
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dewan Pengurus Pusat APNI, termasuk Ketua Dewan Pembina APNI, Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc., dan Ir. Rizal Kasli dari Bidang Kompetensi Pengembangan APNI, atas dukungan penuh dalam penyelenggaraan kegiatan ini.

Ia berharap, seluruh peserta dapat memanfaatkan ilmu dan jejaring yang diperoleh dari pelatihan ini untuk mendorong tata kelola industri nikel yang lebih transparan, akuntabel, dan berkelanjutan. Ia juga menekankan pentingnya kontribusi sektor ini dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Kami harap pelatihan ini membawa manfaat nyata dan menjadi pijakan bersama menuju pertambangan nikel yang modern dan bertanggung jawab,” tutupnya. (Shiddiq)