

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Komjen Pol. (Purn.) Drs. Nanan Soekarna, secara resmi membuka acara Training to Miners (TTM) APNI 2025, di Redtop Hotel, Jakarta, Rabu (20/8/2025). TTM seri ketujuh yang merupakan pelatihan teknis pertambangan ini akan berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh para pelaku usaha, pekerja tambang, serta pemangku kepentingan sektor pertambangan nikel.
Dalam sambutannya, Nanan Soekarna menekankan pentingnya membangun industri pertambangan berbasis nilai (values), bukan semata mengejar keuntungan (fulus). Ia menyoroti masih maraknya praktik pertambangan ilegal di Indonesia karenanya mengajak semua pihak untuk bersama-sama melawan ketidakpatuhan terhadap aturan.

“Saya dengar dari Pak Prabowo, ada 1.063 tambang ilegal. Betul nggak ini Pak? Siap-siap nih dari APNI, berapa yang ilegal di tambang nikel?” ujar Nanan seraya mengajak peserta untuk introspeksi dan menjaga integritas.
Ia menyampaikan pula bahwa kegiatan pelatihan ini bukan hanya membekali peserta dengan keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat komitmen moral dan nilai kebangsaan. Dia mengajak seluruh pengusaha dan pekerja tambang di bawah naungan APNI untuk menjalankan tiga prinsip utama: Value for Value, Full Commitment, dan Integrity Defender.

“Utamakan nilai, bukan fulus. Sekarang masalahnya semua fulus. Lupa aturan, lupa prosedur. Akhirnya, ditangkap juga oleh aparat penegak hukum,” tegasnya.
Lebih lanjut, purnawirawan jenderal berbintang tiga polisi ini pun menyinggung pentingnya keberanian dalam menyuarakan kebenaran demi menjaga integritas lembaga dan negara.

“Saya dulu di kepolisian, pernah melawan atasan saya untuk menjaga institusi. Kalau salah, ya dilawan. Demi institusi, bukan untuk menjatuhkan. Itu keberanian yang harus kita miliki,” katanya.
Ia menutup sambutannya dengan menegaskan bahwa APNI memiliki visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara adidaya, masyarakatnya sejahtera, dan pengusahanya bahagia serta diberkahi.

“Bahagia itu bukan cuma materi. Tapi sukses, cukup, dan tidak bermasalah. Bergabung dengan APNI harus bisa membawa manfaat dunia dan akhirat,” pungkasnya.
Acara TTM ini merupakan agenda rutin APNI yang telah digelar hingga kali ketujuh, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknis serta memperkuat kesadaran hukum dan etika dalam praktik pertambangan di Indonesia. (Shiddiq)
