Beranda Berita Nasional Hytera Perkenalkan Inovasi Digital untuk Dukung Transformasi Industri Tambang Indonesia

Hytera Perkenalkan Inovasi Digital untuk Dukung Transformasi Industri Tambang Indonesia

39
0
Mars Li, perwakilan Hytera Global dalam acara Primacom x Hytera: Business Forum 2025 – When Innovation Meets Connectivity, yang digelar di Swissôtel, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Selasa (5/8/2025).
https://www.apni.or.id/pendaftaranTTM

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan teknologi komunikasi global, Hytera, mempertegas posisinya sebagai mitra strategis dalam transformasi digital sektor pertambangan Indonesia, khususnya industri nikel, melalui peluncuran serangkaian solusi komunikasi profesional berbasis digital.

Inisiatif ini diperkenalkan dalam acara Primacom x Hytera: Business Forum 2025 – When Innovation Meets Connectivity yang digelar pada Selasa (5/8/2025) di Swissôtel, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Dalam forum yang dihadiri oleh pelaku industri pertambangan, energi, dan teknologi, Mars Li, perwakilan dari Hytera Global, menyampaikan bahwa Indonesia merupakan pasar kunci di kawasan Asia dan memiliki kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan perusahaan.

“Indonesia adalah pasar strategis bagi Hytera di Asia. Kami telah hadir di sini selama lebih dari dua dekade, dan dengan dukungan mitra lokal seperti Primacom, kami berkomitmen untuk terus tumbuh dan mendukung transformasi digital sektor-sektor vital seperti pertambangan,” ujar Mars Li dalam presentasinya.

Salah satu inovasi unggulan yang diperkenalkan Hytera adalah teknologi Push-to-Talk over Cellular (PoC), yaitu solusi radio digital berbasis jaringan seluler yang mampu menghadirkan komunikasi suara, data, dan video secara real-time, bahkan di wilayah terpencil dan ekstrem seperti lokasi tambang.

https://event.cnfeol.com/en/event/333

“Sejak 2020, kami telah meluncurkan radio PoC yang kini telah digunakan lebih dari 15.000 unit. Di Indonesia saja, penjualan perangkat ini tahun lalu melampaui 40.000 unit,” ungkap Mars Li.

Teknologi ini dinilai sangat cocok untuk sektor pertambangan yang membutuhkan kecepatan, kestabilan, dan keamanan komunikasi di setiap lini operasional. Dengan jangkauan yang lebih luas dibandingkan radio konvensional, PoC memungkinkan pengawasan dan koordinasi yang lebih efisien—faktor krusial dalam menjaga keselamatan dan produktivitas di lapangan.

Tak hanya di tambang, teknologi Hytera telah digunakan dalam berbagai skenario penting di Indonesia, termasuk pembangunan sistem patroli jalan raya Jakarta (2019), serta pengamanan acara internasional seperti KTT G20 di Bali pada 2022, yang mencatat hingga 20.000 panggilan harian tanpa gangguan jaringan.

Melalui kolaborasi dengan PT Primacom, Hytera juga menawarkan solusi komunikasi radius broadband berbasis LTE dan PoC yang telah diadaptasi khusus untuk industri tambang, termasuk tambang nikel yang tersebar di berbagai daerah terpencil di Indonesia.

“Solusi kami telah digunakan secara global oleh berbagai sektor, mulai dari migas di Cina dan Arab Saudi, hingga pertambangan di Australia dan Kanada. Di Indonesia, kami bangga mendukung proyek-proyek besar seperti Pertamina, Harita Group, hingga PLN,” tambah Mars Li.

https://www.heliexpoasia.co.id/?utm_id=Hexia25-MNI&utm_source=media

Selain pertambangan, teknologi komunikasi Hytera juga diandalkan di sektor transportasi, bandara, hotel bintang lima, hingga event olahraga internasional seperti Olimpiade dan Piala Dunia. Keandalan dan fleksibilitas sistem Hytera menjadi keunggulan utama dalam berbagai skenario operasional berskala besar.

Di tengah tantangan global sepanjang tahun 2024 seperti perlambatan ekonomi dan ketegangan geopolitik, Hytera tetap menunjukkan performa solid dengan pertumbuhan pendapatan global sekitar 10% dan keuntungan mencapai US\$ 1 juta. Khusus di kawasan Asia, Indonesia mencatatkan kinerja gemilang dengan kontribusi hingga 35% dari total pendapatan regional.

“Pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 50% sejak 2021 di Indonesia menunjukkan betapa pentingnya pasar ini bagi kami. Hal ini tidak lepas dari kolaborasi erat dengan mitra lokal serta dedikasi tim kami di lapangan,” ujar Mars Li.

Hytera juga mencatat bahwa 70% pendapatannya kini berasal dari pasar luar negeri, menunjukkan keberhasilan strategi ekspansi global yang berkelanjutan. Untuk tahun 2024–2025, perusahaan telah menyiapkan berbagai proyek digitalisasi, termasuk perluasan layanan ke bandara internasional, sistem MRT, hingga dukungan komunikasi untuk proyek-proyek strategis nasional.

Forum bisnis ini menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pelaku industri dengan solusi teknologi mutakhir. Dengan dukungan dari Hytera dan Primacom, sektor tambang Indonesia—termasuk industri nikel—diharapkan mampu melakukan lompatan besar dalam efisiensi operasional, keselamatan kerja, serta daya saing global di era digital. (Shiddiq)

https://www.apni.or.id/NickelProducers4Th