
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Presiden Direktur PT Gaya Makmur Mobil, Frankie Makaminang, menyatakan bahwa perusahaannya masih mengandalkan jaringan GSM untuk sistem telemetri truk tambang yang mereka operasikan di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam konferensi Indonesia Smart Mining Conference 2025 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa, 15 Juli 2025.
“Sejauh ini kami tidak memiliki kesulitan karena semua truk yang beroperasi masih tercakup oleh jaringan Telkomsel,” kata Frankie.

Ia menjelaskan bahwa sistem telemetri memungkinkan data tetap tersimpan saat truk berada di luar jangkauan sinyal.
“Begitu sinyal tersedia lagi, data tersebut akan masuk ke sistem,” ujarnya.
Menurut Frankie, meskipun teknologi satelit belum digunakan di Indonesia, potensi adopsinya terbuka lebar. Ia mencontohkan Tiongkok yang telah mengembangkan truk otonom berbasis jaringan 5G di area pertambangan.

“Karena lingkungan sudah 5G di China, mereka bahkan sudah memiliki truk otonom yang bergerak di lokasi,” ucapnya.
Dalam sesi yang sama, dia mengungkap hasil studi internal perusahaan yang menyebutkan bahwa transisi ke truk ramah lingkungan di sektor pertambangan global bisa mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 198.000 ton.
“Itu hanya dari truk,” katanya.

Konferensi ini menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan dari industri pertambangan, energi, dan teknologi yang membahas transformasi digital dan keberlanjutan di sektor tambang Indonesia. (Shiddiq/Lily)