NIKEL.CO.ID, JAKARRA – Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza, mengatakan bahwa pembangunan industri di luar Pulau Jawa diarahkan pada sektor sumber daya alam seperti pertanian maupun pertambangan.
“Hal ini mendorong berkembangnya hilirisasi dan industrialisasi menyeluruh di kawasan Indoneisa sehingga menciptakan nilai tambah yang lebih besar dan memperkuat daya saing di tingkat regional maupun global,” kata Faisol melalu tayangan youtube Kementerian Perindustrian, pada Sabtu (22/3/2025).
Menurutnya, ini sesuai dengan rencana induk pembangunan industri nasional dalam upaya penyebaran industri dan kawasan industri di seluruh wilayah Indonesia agar mengurangi ketergantungan terhadap Pulau Jawa.

“Dilakukan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi di Pulau Jawa. Pembangunan kawasan industri diharapkan dapatmenciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru di daerah dan mentrigger masuknya sektor-sektor lain untuk mendukung kegiatan industri,” ujarnya.
Dia menjelaskan, dari sisi komoditas, pengembangan kawasan industri di luar Pulau Jawa juga akan memicu perluasan dan peningkatan ekonomi daerah sehinga berpotensi untuk meningkatkan perekonomian nasional.

Salah satu contoh daerah yang berhasil mengembangkan ekonominya melalui industri pertambangan adalah Morowali, Sulawesi Tengah. Di Morowali inilah, salah satu tambang nikel terbesar di Indonesia berdiri dan sangat menarik investor asing untuk terlibat dalam pembangunan pertambangan nikel.
Ditambah dengan hilirisasi pertambangan antara lain adalah nikel, bauksit maupun tembaga yang sangat gencar dilakukan oleh pemerintah. Hal ini, dinilai dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan ekonomi dalam negeri.
Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) ini merupakan bagian hilir dari industri nikel berskala besar di Indonesia dan dikelola PT IMIP yang memiliki pabrik di Blok Bahodopi Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Pembangunan kawasan industri tersebut dibangun sejak tahun 2013 dan sudah beroperasi sejak 2015 setelah diresmikan Presiden Joko Widodo.

Dengan luas area sebesar 4.000 hektare dan akan dikembangkan menjadi 6.000 hektare, kawasan itu diisi sebanyak 54 pabrik yang beroperasi dengan jumlah tenaga kerja sekitar 80.000 orang saat ini. Pembangunan kawasan industri Morowali menjadi tonggak pemerintah dalam mewujudkan program hilirisasi yang bertujuan meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Pembangunan kawasan industri ini tidak main-main. Ditunjangdengan infrastruktur yang lengkap, dan modern, seperti adanya Pelabuhan, bandara, dan transportasi umum lainnya sehingga memudahkan akses orang untuk menuju kawasan tersebut dengan mudah.

Setahun lalu, Bupati Morowali, Drs. Taslim mengatakan bahwa PT IMIP ini benar-benar telah memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan di Kabupaten Morowali. Banyak usaha-usaha yang dimiliki masyarakat menjadi tumbuh karena kehadiran PT IMIP.
“Juga yang sangat kami rasakan adalah dampak IMIP ini adalah kenaikan pendapatan asli daerah,”ungkapnya. (Shiddiq)