NIKEL.CO.ID, JAKARTA – PT United Tractors Tbk (Perseroan) hari ini mengumumkan laporan keuangan konsolidasian untuk triwulan keempat tahun 2024, yang mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp134,4 triliun, naik 5% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. Kinerja ini terutama didorong oleh segmen Kontraktor Penambangan dan Mesin Konstruksi, meskipun ada penurunan di segmen Pertambangan Batu Bara Termal dan Metalurgi.
Corporate Secretary PT United Tractors (UT), Sara Loebis menyampaikan terkait pendapatan bersih dari segmen kontraktor penambangan dan mesin konstruksi.
Dari segmen Kontraktor Penambangan, yang dioperasikan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining), mencatatkan kinerja yang solid. PAMA Grup mengalami peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah sebesar 5% menjadi 1.217 juta bcm dan produksi batu bara yang meningkat 15%, mencapai 148 juta ton. Kinerja ini mencerminkan kontribusi signifikan dalam pendapatan bersih Perseroan.
Sementara itu, segmen Mesin Konstruksi mencatatkan sedikit peningkatan pendapatan sebesar 2%, meskipun penjualan alat berat Komatsu menurun 16%. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan permintaan di sektor pertambangan, konstruksi, dan kehutanan. Di sisi lain, pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan alat berat sedikit meningkat 1% menjadi Rp11,6 triliun.
Sementara itu, Sara menegaskan bahwa perkembangan menarik dari segmen pertambangan nikel: Fokus utama di 2024. Namun, yang paling menarik adalah pengumuman terkait pengembangan bisnis nikel Perseroan. Pada tahun 2023, PT United Tractors memasuki sektor pertambangan nikel melalui PT Stargate Pasific Resources (SPR) yang mengoperasikan tambang nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Selama triwulan keempat 2024, SPR berhasil mencatatkan penjualan bijih nikel sebesar 1.975 ribu wet metric ton (wmt), yang terdiri dari 693 ribu wmt saprolit dan 1.282 ribu wmt limonit.
“Kita menyadari bahwa pasar nikel sangat menjanjikan, dan dengan posisi kami yang sudah kuat di sektor pertambangan Indonesia, kami yakin dapat mengoptimalkan potensi yang ada. Kami berharap bisnis nikel ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada pendapatan Perseroan di masa mendatang,” tegasnya melalui keterangan pers yang diterima nikel.co.id, Jumat (28/2/2025).
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa PT United Tractors juga memiliki saham sebesar 19,99% di Nickel Industries Limited (NIC), sebuah perusahaan yang terintegrasi dalam pertambangan dan pengolahan nikel. NIC mencatatkan penjualan 34,4 ribu ton logam nikel pada kuartal keempat 2023 dan 96,3 ribu ton logam nikel pada sembilan bulan pertama tahun 2024.
“Kami melihat potensi besar dalam investasi ini, dan kami optimis terhadap kontribusi yang dapat diberikan NIC untuk pertumbuhan jangka panjang Perseroan,” tambahnya.
Meskipun mengalami peningkatan pendapatan, Sara menjelaskan bahwa laba bersih Perseroan pada tahun 2024 turun sebesar 5% menjadi Rp19,5 triliun. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh menurunnya laba kotor dari segmen Pertambangan Batu Bara Termal dan Metalurgi, serta meningkatnya beban bunga.
Pendapatan dari segmen ini turun 15% menjadi Rp26,0 triliun, sebagian besar akibat penurunan harga jual batu bara. Meskipun demikian, volume penjualan batu bara Turangga Resources tetap menunjukkan pertumbuhan, mencapai 13,1 juta ton, atau 11% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Dia juga mengatakan, berbagai tantangan di sektor batu bara yang dihadapi selama ini, PT United Tractors tetap optimis terhadap prospek jangka panjangnya, terutama dalam pengembangan nikel.
“Fokus kami pada pengembangan nikel sejalan dengan kebutuhan pasar global yang semakin meningkat untuk logam ini, yang merupakan bahan baku utama untuk baterai kendaraan listrik,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, meskipun menghadapi tantangan di beberapa sektor, PT United Tractors Tbk menunjukkan potensi besar dengan fokus pada diversifikasi usaha, terutama dalam sektor nikel, yang diprediksi akan menjadi pendorong utama pertumbuhan di masa depan. (Shiddiq)