Beranda Korporasi Eramet Perkuat Komitmen ESG dengan Standar Bertaraf Internasional

Eramet Perkuat Komitmen ESG dengan Standar Bertaraf Internasional

1383
0
Chief Sustainability and External Affairs Officer Eramet Indonesia, Virginie de Chassey. Dok: MNI/Aninda.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Sebagai salah satu pemain utama dalam sektor tambang nikel, Eramet Indonesia terus memperkuat strategi environment, social, and governance (ESG) dengan pendekatan holistik.

Chief Sustainability and External Affairs Officer Eramet Indonesia, Virginie de Chassey, mengungkapkan bahwa perusahaan telah mengambil langkah penting dalam menerapkan standar ESG yang tinggi, khususnya di Weda Bay Nickel, Indonesia.

“Kami telah memutuskan di Weda Bay Nickel bersama mitra kami untuk menerapkan standar tertinggi dalam penambangan mineral, yaitu Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA),” ujar Virginie dalam wawancara saat peluncuran Program Beasiswa Eramet dan Kitong Bisa Foundation, di Hotel Bidakara, Jumat (22/11/2024). 

Perempuan berambut pirang itu mengungkapkan, standar tersebut mencakup aspek biodiversitas, hak asasi manusia, dampak lingkungan, dan sosial di luar aktivitas operasional kami.

Menurut dia, salah satu tantangan utama dalam mengintegrasikan praktik ESG di pasar yang sedang berkembang adalah menjaga keberlanjutan roadmap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) meskipun kondisi pasar tidak mendukung.

“Untuk mencapai ini, program ESG harus benar-benar terhubung dengan aktivitas inti perusahaan, khususnya dalam cara kami mengoperasikan tambang,” tambahnya.

Dalam mendorong keberhasilan tujuan ESG secara global, ia menekankan pentingnya kolaborasi yang erat dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Kami memiliki rencana untuk berdialog dan bekerja sama dengan komunitas sekitar, media, LSM, serta masyarakat di sekitar operasi kami. Kerja sama ini memungkinkan kami menjawab pertanyaan dan tantangan dari berbagai pihak,” katanya.

Terkait regulasi ESG global, ia mencatat adanya peningkatan perhatian terhadap regulasi ESG. Namun, menurutnya, banyak hal dalam ESG yang masih memerlukan inisiatif sukarela.

“ESG adalah tentang regulasi, tetapi lebih dari itu. Sebagai contoh, komitmen kami terhadap IRMA adalah langkah sukarela yang mencerminkan nilai-nilai kami,” jelasnya.

Ketika ditanya tentang inisiatif asosiasi profesi tambang di Indonesia (Perhapi) yang tengah mengembangkan standar ESG nasional, Virginie menyatakan keterbukaan Eramet untuk berkontribusi.

“Jika kami diajak, kami pasti ingin menjadi bagian darinya. Kami ingin berkontribusi dalam upaya ini,” katanya.

Eramet menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya sekadar komitmen, tetapi juga bagian integral dari cara perusahaan menjalankan bisnis. Langkah-langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Eramet siap mendukung transformasi sektor tambang menuju masa depan yang lebih bertanggung jawab. (Aninda)