Beranda Asosiasi Pertambangan Bea Cukai Dorong Pemanfaatan Sistem CEISA 4.0 dalam Pelayanan Ekspor Nikel

Bea Cukai Dorong Pemanfaatan Sistem CEISA 4.0 dalam Pelayanan Ekspor Nikel

2061
0
Kepala Seksi Birokrasi Reformasi Direktorat Jenderal Bea Cukai, Dartono, saat ditemui Tim MNI usai Memaparkan Materi di TTM APNI, di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Rabu (13/11/2024). Dok MNI

NIKEL.CO.ID, JAKARTA — Kepala Seksi Birokrasi Reformasi Direktorat Jenderal Bea Cukai, Dartono, memaparkan perkembangan dan implementasi sistem kepabeanan terkini dalam acara Training to Miners (TTM) APNI 2024,  di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Pada acara yang diselenggarakan Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Dartono menyampaikan gambaran umum Customs-Excise Information System and Automation (CEISA) 4.0, yang sudah digunakan sejak 2019 untuk meningkatkan layanan dan pengawasan ekspor.

“Sistem CEISA 4.0 ini telah berjalan selama lima tahun dan kami terus mengembangkan implementasinya dalam pengawasan kepabeanan, khususnya untuk layanan ekspor,” ujarnya kepada Nikel.co.id usai menyampaikan materi “CEISA 4.0 untuk Ekspor” kepada peserta TTM yang dihadiri oleh berbagai perwakilan badan usaha nikel.

Menurutnya, meski ekspor nikel mentah saat ini dilarang, aturan tersebut tidak berlaku bagi produk nikel yang sudah melalui proses pemurnian di smelter.

“Dengan sistem ini, kami berharap para penambang nikel dapat memanfaatkannya secara maksimal ketika melakukan proses ekspor,” ujarnya.

Selain CEISA 4.0, ia juga menyinggung sistem Pengawasan Barang Tertentu (PBT), sebuah sistem yang digunakan untuk mengawasi distribusi barang antarpulau di dalam negeri.

“PBT berfungsi untuk mengontrol pergerakan barang-barang tertentu antarpulau, termasuk nikel. Meski pengawasan ini tidak berhubungan langsung dengan sistem ekspor, namun tetap penting dalam menjaga kelancaran distribusi di dalam negeri,” jelasnya.

Dartono juga menegaskan, Simbara tidak memiliki hubungan langsung dengan sistem kepabeanan nikel.

“Namun demikian, Simbara tetap terhubung dengan sistem kita dalam hal integrasi data, meskipun tidak langsung terkait dengan operasional ekspor nikel,” tegasnya.

Ia mengapresiasi inisiatif APNI dalam menyelenggarakan acara TTM sebagai bentuk upaya peningkatan pengetahuan para pegawai. Kegiatan seperti ini sangat baik untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang proses kepabeanan dan memaksimalkan pemanfaatan sistem yang ada.

“TTM ini luar biasa. Banyak asosiasi yang menyelenggarakan acara serupa, tapi TTM APNI ini luar biasa. Kami di Bea Cukai sangat mendukung kegiatan ini karena sejalan dengan tujuan kami untuk mengoptimalkan pemanfaatan layanan kepabeanan melalui sistem seperti CEISA 4.0,” katanya.

Dia berharap agar kegiatan serupa bisa lebih sering diadakan dan melibatkan Bea Cukai dalam memperkenalkan berbagai sistem yang ada.

“Kami siap berpartisipasi untuk memperkenalkan CEISA 4.0 dan sistem lain, seperti pemanfaatan portal CEISA dan house-to-house system yang menghubungkan layanan antar sistem,” pungkasnya. (Shiddiq)