Beranda Nikel Rusal Meningkatkan Standar dalam Sengketa Nornickel 

Rusal Meningkatkan Standar dalam Sengketa Nornickel 

903
0
Ilustrasi industri nikel (foto: Freepik.com)

NIKEL.CO.ID, RUSIA – Perusahaan aluminium, Rusal menambahkan klaim baru dalam sengketa hukumnya melawan miliarder Rusia Vladimir Potanin, CEO sekaligus pemegang saham terbesar produsen logam Nornickel, menurut dokumen pengadilan yang dilihat oleh Reuters.

Dikutip dari mining.com, klaim terbaru ini menyebutkan bahwa pendirian platform digital Atomyze dan peluncuran skema insentif karyawan oleh Nornickel menguntungkan Potanin dan merugikan pemegang saham lain seperti Rusal. Perkembangan ini menjadi babak terbaru dalam perselisihan berkepanjangan antara dua pemegang saham terbesar Nornickel.

Potanin memiliki 37% saham di Nornickel melalui perusahaan induknya, Interros, sementara Rusal memegang 26,4% saham dan mantan pemilik klub sepak bola Chelsea, Roman Abramovich, memiliki 4% saham.

Nornickel, sebagai produsen paladium terbesar dunia dan salah satu penambang nikel terbesar, menolak memberikan komentar karena tidak terlibat langsung dalam gugatan tersebut.

Rusal mengonfirmasi bahwa pihaknya menambahkan klaim, menyatakan bahwa pengembangan Atomyze dan skema insentif karyawan tersebut dilakukan demi kepentingan Potanin dengan mengorbankan Nornickel. Rusal memperkirakan bahwa Nornickel menghabiskan sekitar $87 juta untuk proyek-proyek ini.

Interros merujuk Reuters pada komentar sebelumnya yang menyebut klaim Rusal tidak berdasar.

Rusal menggugat Potanin di London, mengklaim bahwa ia melanggar perjanjian pemegang saham yang ditandatangani pada Desember 2012, yang menyebabkan kerugian bagi pemegang saham termasuk Rusal. Abramovich dan perusahaannya, Crispian Investments Ltd, kemudian ditambahkan sebagai terdakwa dalam kasus ini.

Perjanjian pemegang saham tersebut, yang sebelumnya melindungi pembayaran dividen Nornickel, berakhir pada akhir 2022. Perselisihan mengenai dividen dan tata kelola telah menjadi alasan utama konflik berkala antara kedua perusahaan selama bertahun-tahun. (Aninda)