Beranda Berita Nasional Nikel, Kontributor Utama dalam Realisasi Investasi di Hilirisasi Mineral dan Ekosistem Kendaraan...

Nikel, Kontributor Utama dalam Realisasi Investasi di Hilirisasi Mineral dan Ekosistem Kendaraan Listrik

1997
0
Menteri Investasi/ Kepala BKPM, Rosan Roeslani saat konferensi pers, di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Sektor nikel menjadi salah satu kontributor utama dalam hilirisasi mineral dengan nilai investasi yang tercatat sebesar Rp56,68 triliun dari total total nilai investasi di sektor hilirisasi Rp91,51 triliun (atau sekitar 61,9%). Investasi ini difokuskan pada pengembangan smelter nikel, yang menjadi bagian penting dari rantai pasokan ekosistem kendaraan listrik. Selain nikel, sektor tembaga juga turut mencatatkan kontribusi signifikan dengan nilai investasi mencapai Rp32,87 triliun, disusul oleh bauksit dan timah.

Hal itu diungkapkan Menteri Investasi RI, Rosan Roeslani, dalam konferensi pers, di Jakarta, Selasa (15/10/2024). Realisasi investasi di sektor hilirisasi mineral nikel dan ekosistem kendaraan listrik terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data capaian triwulan III tahun 2024, total nilai investasi di sektor hilirisasi mencapai Rp91,51 triliun atau sekitar 21,2% dari total investasi yang dicatat pada triwulan ini.

Ekosistem kendaraan listrik juga menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam mendorong realisasi investasi di sektor energi terbarukan dan industri ramah lingkungan. Hingga akhir triwulan III 2024, nilai investasi di sektor baterai kendaraan listrik tercatat sebesar Rp9,22 triliun, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat transisi energi dan mendukung produksi kendaraan listrik dalam negeri.

Secara keseluruhan, total realisasi investasi triwulan III 2024 mencapai Rp431,48 triliun atau 26,15% dari target investasi nasional sebesar Rp1.650 triliun yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo untuk tahun 2024.

Dengan capaian ini, diharapkan sektor nikel dan ekosistem kendaraan listrik dapat terus berkembang, seiring dengan peningkatan minat investor asing dan domestik untuk memperkuat rantai pasokan industri kendaraan listrik di Indonesia. (Aninda)