NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Prof. Irwandy Arif, yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), menekankan pentingnya transisi bertahap dari batubara ke energi terbarukan untuk menjaga keberlanjutan energi di Indonesia.
Hal ini disampaikan Prof. Irwandy dalam sesi doorstop usai menjadi pembicara dalam panel discussion “The Latest Update in Indonesian Coal Mining Industry” mewakili PT Bukit Asam di acara Coal Trans Asia 2024.
Menanggapi pertanyaan tentang penggunaan batubara untuk smelter, Prof. Irwandy menjelaskan bahwa meskipun batubara masih menjadi sumber energi utama, transisi menuju energi terbarukan harus dilakukan secara bertahap.
“Sustainability kalau batubara, setelah batubara ya harus beralih ke energi terbarukan. Tapi itu nggak bisa sekaligus ya, harus bertahap karena itu nggak mudah,” ujarnya.
Dalam presentasinya, Prof. Irwandy menyampaikan bahwa PTBA telah berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjaga keberlanjutan energi.
PTBA sendiri, menurutnya, dalam lima tahun terakhir telah berkontribusi lebih dari 50% untuk Domestic Market Obligation (DMO) dan berencana untuk terus melanjutkan dukungan ini.
Lebih lanjut, Prof. Irwandy menyoroti perlunya evaluasi bersama terhadap kebijakan yang berlaku, terutama terkait dengan kenaikan royalti dan pajak.
“Harus ada evaluasi, reassessment terhadap aturan yang berlaku karena royalties sudah naik, pajak-pajak sudah naik, dan ini perlu satu evaluasi bersama antara pemerintah dengan asosiasi,” tambahnya.
Prof. Irwandy juga menyampaikan testimoni bahwa setiap acara industri seperti MEP ini harus dijadikan momentum untuk mengambil pelajaran positif yang dapat digunakan untuk perkembangan industri.
“Ya, saya kira kita harus selalu perdalam setiap acara, harus selalu mengambil hal-hal yang positif untuk perkembangan industri kita sendiri,” tutupnya. (Aninda)