NIKEL.CO.ID, BALI – Asian Bulk Logistic (ABL) yang juga menjadi sponsor acara International Critical Minerals and Metals Summit 2024 yang dilangsungkan di Nusa Dua, Bali, (4–6/9/2024) menyoroti materi pada acara akbar ini.
Senior Manager ABL, Aldrin Iskandar, mengungkapkan ada tantangan dalam hal skala acara dan topik pembahasan. Ia mengungkapkan bahwa meskipun konferensi ini ramai, skalanya dirasa kurang impresif dibandingkan dengan konferensi besar lainnya.
“Agenda yang dibahas cenderung berulang dan belum mencakup topik yang lebih luas. Kebanyakan pembahasan berfokus pada ESG dan masalah keselamatan,” ungkapnya.
Salah satu isu utama yang disoroti adalah kebutuhan energi besar untuk menghasilkan produk akhir baterai dari proses peleburan yang menggunakan batubara.
“Karena dibutuhkan power plant yang besar untuk menghasilkan smelting end product baterai ini which is menggunakan batubara. Jadi kan itu kan menjadi suatu simalakama ya,” ujarnya.
Ia menyayangkan di satu sisi end product-nya ingin menjadi yang energi bersih. Tetapi, untuk membuat hal tersebut, ia menilai itu sebenarnya menambah rusak lingkungan.
“Saat ini, dibutuhkan energi terbarukan untuk menghasilkan baterai, tetapi kenyataannya masih banyak ketergantungan pada batubara, terutama di Indonesia,” tambahnya.
Menurutnya, Pemerintah Indonesia sendiri belum sepenuhnya konsisten dalam menerapkan kebijakan ESG, yang menjadi salah satu topik hangat dalam konferensi tersebut.
Sebagai harapan ke depan, Aldrin menginginkan diskusi yang lebih tajam dan mendalam dari para pembicara yang hadir.
“Ketika berbicara tentang komoditas, kita berbicara dalam skala global, bukan hanya Indonesia atau Cina saja. Semua pemangku kepentingan harus duduk bersama dan mencari solusi bersama, terutama terkait isu-isu yang dihadapi,” tutupnya.
ABL adalah perusahaan yang awalnya bergerak dalam pemuatan kapal batubara kini semakin memperluas sayapnya dengan masuk ke sektor hulu dan infrastruktur.
Dengan pengalaman dalam pemuatan batubara hingga terminal melalui rel kereta di Australia, ABL kini juga berekspansi ke pasar internasional, termasuk Afrika, tempat mereka menangani pemuatan bauksit, bijih besi, dan mangan.
Dalam ajang International Critical Minerals and Metals Summit 2024 yang pertama kali diadakan di Bali, ABL berharap sektor non-batubara dapat terus berkembang. ABL melihat potensi besar Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. (Aninda)