Beranda Korporasi Liugong Machinery Indonesia: Komitmen Terhadap Inovasi dan Lingkungan

Liugong Machinery Indonesia: Komitmen Terhadap Inovasi dan Lingkungan

2425
0
Product Director PT LiuGong Machinery Indonesia, Emir Ferazta. Dok: MNI/Rizky.

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Emir Ferazta, Product Director PT Liugong Machinery Indonesia, membagikan sejarah dan visi perusahaan dalam sebuah wawancara pada nikel.co.id, Jumat (26/7/2024). 

Emir menjelaskan bahwa PT Liugong Machinery Indonesia didirikan pada tahun 2019 sebagai anak perusahaan langsung dari Guangxi Liugong Machinery di China. Tujuan utama pendirian ini adalah untuk mendukung pelayanan, suku cadang, dan bisnis alat berat secara keseluruhan di Indonesia.

“Liugong masuk ke Indonesia sejak tahun 2002 dan pada tahun 2019, kami berkomitmen untuk melakukan investasi langsung di Indonesia,” kata Emir. Meskipun sebagian besar produk masih diimpor, perusahaan juga telah memulai proses perakitan lokal untuk meningkatkan efisiensi dan pelayanan.

Liugong Machinery memiliki visi untuk menjadi penyedia teknologi dan peralatan berat terdepan di dunia dan Indonesia, dengan misi mendukung perkembangan teknologi dan orang-orang melalui solusi ramah lingkungan dan teknologi. 

“Visi Liugong adalah menjadi yang terdepan dalam penyediaan teknologi dan peralatan berat, baik di dunia maupun di Indonesia”, tambah Emir.

Salah satu fokus utama perusahaan adalah penerapan prinsip ESG (Environment, Social, and Governance) dalam produk-produknya. Liugong telah mencatat penggunaan karbon dalam proses produksinya dan mengembangkan teknologi baterai electric vehicle untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. 

“Di Liugong, kami melakukan pencatatan karbon dan menjadi yang terdepan dalam teknologi baterai EV untuk peralatan berat”, jelas Emir.

Liugong telah meluncurkan berbagai produk EV, termasuk wheel loader, motor grader, dan white body dump truck. Produk terbaru, DW 105A elektrik, telah mendapatkan tanggapan positif dari pasar dengan penjualan lebih dari 30 unit sejak diluncurkan pada Maret 2024.

Namun, Emir juga mengakui tantangan dalam memperkenalkan teknologi baru ini di Indonesia, terutama terkait kepercayaan calon pelanggan. 

“Tantangan terbesar adalah ketidakpercayaan awal dari calon pemilik alat berat. Namun, performa EV kami telah membuktikan keunggulannya dibanding mesin pembakaran internal,” paparnya.

Liugong juga sedang mengembangkan teknologi remote control dan autonomous untuk peralatan beratnya. Emir menjelaskan bahwa teknologi 5G memungkinkan pengendalian jarak jauh, dan meskipun teknologi autonomous masih dalam pengembangan, perusahaan optimis tentang potensi masa depan.

Selain inovasi produk, Liugong juga berkomitmen pada pengurangan emisi karbon dan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Negeri Jakarta dan Politeknik Negeri Sriwijaya, untuk penelitian dan pengembangan teknologi.

Dalam hal tenaga kerja, PT Liugong Machinery Indonesia mempekerjakan lebih dari 100 orang, dengan 80 persen adalah tenaga kerja lokal. 

“Kami menerapkan integrasi lokal dalam mendukung peralatan Liugong di Indonesia,” kata Emir.

Dengan fokus pada inovasi, keberlanjutan, dan pemberdayaan lokal, Liugong Machinery Indonesia terus berupaya untuk menjadi pemimpin dalam industri peralatan berat di Indonesia dan dunia. (Aninda)