
NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Nikel menjadi salah satu komoditas yang memberikan kontribusi nilai kenaikan ekspor pada bulan Mei 2024 bersama beberapa komoditas lainnya secara tahunan sebesar 2,86%.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), M.Habibullah, dalam keterangan pers BPS Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Bulan Mei 2024.
“Kenaikan ini didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas terutama pada bijih logam, trak dan abu atau kode HS26 nikel dan barang daripadanya kode HS75 dan mesin perlengkapan elektrik serta bagiannya, kode HS85,” kata Habibulloh seperti dikutip laman BPS, Jumat, (21/6/2024).
Menurutnya, perkembangan ekspor bulan Mei 2024, pada Mei 2024 nilai ekspor mencapai US$22,33 miliar atau naik sebesar 13,82% dibandingkan April 2024 dengan nilai ekspor Minyak dan Gas (Migas) tercatat senilai US$1,42 miliar atau naik sebesar 5,12%.
“Nilai ekspor nonmigas juga naik sebesar 14,46% dengan nilai US$20,91 miliar peningkatan nilai ekspor Mei secara bulanan terutama didorong oleh peningkatan ekspor nonmigas, yaitu pada komoditas mesin dan perlengkapan electric serta bagiannya atau kode HS85 26,66% dengan andil 1,34% bijih logam trak dan abu kode HS26 2596% dengan andil 1.09%, kendaraan dan bagiannya dengan kode HS87 26,80% dengan andil 1,00%,” ujarnya.
Sementara peningkatan ekspor Migas terutama didorong oleh peningkatan nilai ekspor minyak tanah dengan nilai andil sebesar 0.34%. Secara tahunan nilai ekpsor Mei 2024 mengalami peningkatan sebesar 2 ,86%.
Selanjutnya, dia memaparkan, perkembangan ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor.Pada Mei 2024, total ekspor nonmigas sebesar US$20,91 miliar. Jika dirinci menurut sektor yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan berkontribusi sebesar US$0,40 miliar, sektor pertambangan dan lainnya mencapai US$ US%4,21 miliar dan sektor industri pengolahan sebesar US$16,30 miliar.
“Nilai ekspor nonmigas seluruh sektor mengalami peningkatan secara bulanan. Peningkatan ini utamanya terjadi pada sektor industri pengolahan yang naik sebesar US$16,40% yang memberikan andil sebesar 11.17%,” paparnya.
Habibullah menguraikan, peningkatan secara bulanan inin utamanya disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor barang nikel , peralatan listrik lainnya serta barang perhiasan dan barang berharga secara tahunan.
“Semua sektor mengalami peningkatan kecuali sektor pertambangan dan lainnya mengalami penurunan sebesar 5,05%. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan ekspor komoditas batu bara,” urainya. (Shiddiq)