Beranda Juni 2024 MBM Kirim Limonit ke Huayue 1,1 Juta Ton Kuartal Satu 2024

MBM Kirim Limonit ke Huayue 1,1 Juta Ton Kuartal Satu 2024

2037
0

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Perusahaan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBM), Deny Greviartana Wijaya, mengatakan, MBM telah mengirimkan nikel limonit ke PT Huayue Nickel Cobalt (PT HNC) sebesar 1,1 juta wet metric ton (wmt) pada kuarta pertama tahun 2024.

“Dengan total penjualan sebesar 0,6 juta wmt dengan harga jual rata-rata sebesar US$13/wmt,” kata Deny sebagaimana dikutip dari keterangan pers PT MBM, Jumat (7/6/2024).

Menurutnya, pengiriman bijih saprolit ke pabrik peleburan MBM RKEF pada kuartal ini adalah 1,1 juta wmt dengan total penjualan internal sebesar 0,1 juta wmt dengan harga jual rata-rata US$28/wmt.

Selain itu, dia menuturkan, panduan produksi saprolit dan limonit pada tahun 2024 masing-masing adalah 4,0 hingga 5,0 dan 10,0 hingga 11,0 juta wmt. Profil produksi tambang PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) akan meningkat seiring dengan beroperasinya pabrik penyiapan pakan PT ESG New Energy Material (PT ESG) di IKIP pada pertengahan tahun 2025.

“Penjualan bijih limonit ke PT ESG diperkirakan mencapai sekitar 5,0 juta wmt per tahun,” tuturnya.

Ia juga memaparkan, MBM sudah mengadakan perjanjian pembiayaan hingga US$490 juta untuk mendanai pembangunan proyek High Pressure Acid Leach (HPAL). Kepemilikan MBM di PT ESG dilakukan melalui anak perusahaannya, PT Merdeka Industri Anantha (MIA). Sebagai bagian dari keseluruhan pembiayaan PT ESG, MIA telah memperoleh proposal pendanaan dari Arniko Materials Pte Ltd (Arniko), investor keuangan regional yang berbasis di Singapura.

Berdasarkan proposal pendanaan, Arniko akan mengambil bagian saham baru di MIA, sehingga menghasilkan 55% kepemilikan saham, dan MBMA memegang 45% sisanya. MBMA mempertahankan opsi beli untuk mengakuisisi kembali 55% saham. Akibatnya, pembiayaan utang tersebut tidak akan dikonsolidasikan dalam laporan keuangan MBMA dan MIA sepenuhnya didanai untuk kewajiban pendanaan konstruksinya.

“Pemegang saham PT ESG telah menginvestasikan sekitar US$160 juta hingga akhir Mei 2024,” paparnya.

Deny juga mengungkapkan, saat ini MBM telah melakukan penarikan penuh Fasilitas Berjangka Mata Uang Tunggal senilai US$80 juta dengan PT Bank UOB Indonesia (UOBI). Pada tanggal 31 Maret 2024, kas dan setara kas telah berjumlah US$286 juta. “Dengan total utang bank sebesar US$367 juta,” ungkapnya.

Dia mengutarakan bahwa dari hasil keuangan MBM kuartal 1 2024 ini, pendapatan mengalami peningkatan yang signifikan yang disebabkan antara lain: Peningkatan penjualan NPI sebesar 67% YoY sebesar 21.621 ton, menghasilkan pendapatan sebesar US$239 juta dengan ASP sebesar US$11.055/t (8.170 ton dijual dengan ASP sebesar US$17.470/t pada 1Q 2023).

Peningkatan pendapatan yang signifikan ini disebabkan oleh volume produksi yang lebih tinggi menyusul keberhasilan commissioning dan peningkatan pabrik RKEF PT Zhao Hui Nickel (ZHN) pada bulan Juni 2023. Selain itu, pendapatan tambahan sebesar US$197 juta dihasilkan dari penjualan 14.404 ton nikel dalam nikel matte dengan ASP sebesar US$13.673/t, menyusul akuisisi fasilitas konversi nikel matte kualitas tinggi pada pertengahan tahun 2023.

“Selama kuartal ini, MBM menjual 0,6 juta wmt bijih limonit dengan harga ASP sebesar US$13/wmt, sehingga menambah pendapatan sebesar US$8 juta,” ujarnya.

Dalam produksi penjualan harga jual biaya tunai Ni dalam Nikel Pig Iron (NPI), yaitu 20.900 ton – 21.621 ton dengan nilai harga US$11.055/t – US$10.107/t. Sedangkan Ni dalam Matte sebesar 12.041 ton – 14.404 ton dengan nilai harga sebesar US$13.673/t US$13.120/t. Untuk nikel limonit sebesar 1.191.696 berat – 623.307 berat dengan nilai harga US$13/berat – US$10/berat dan Saprolit 457.042wmt – 144.931wmt dengan nilai harga US$28/wmt – US$10/wmt.

Deny memaparkan, pendapatan dan EBITDA MBM sebesar US$444 juta dan US$27 juta, mewakili pertumbuhan YoY masing-masing sebesar 211% dan 102%. Pertumbuhan ini didukung oleh rekor produksi sebesar 20.900 ton nikel dalam NPI dan 12.041 ton nikel dalam nikel matte.

“Menyusul keberhasilan peningkatan kapasitas pabrik tambahan RKEF dan akuisisi konversi nikel matte bermutu tinggi fasilitas pada pertengahan tahun 2023,” paparnya. (Shiddiq)