NIKEL.CO.ID, MOSKOW – Raksasa pertambangan dan logam dunia, Nornickel, merevisi proyeksi pasar logamnya. Perusahaan ini memperkirakan surplus nikel global tahun ini akan turun secara signifikan dan meningkatnya defisit paladium.
Produsen terbesar paladium dan nikel berkualitas tinggi ini memperkirakan surplus nikel global tahun ini sebesar 100.000 metrik ton, turun dari proyeksi sebelumnya yang mencapai 190.000 ton. Sebagian besar surplus ini diperkirakan berasal dari nikel berkualitas rendah. Nornickel juga memperkirakan surplus nikel akan tetap berada di level 100.000 ton hingga tahun 2025.
“Peningkatan permintaan nikel dari sektor peleburan, termasuk baja tahan karat, paduan, dan baja khusus, serta kendaraan listrik, akan diimbangi dengan mulai beroperasinya pabrik-pabrik baru nikel di Indonesia dan peningkatan pasokan logam nikel dan senyawa kimia,” demikian dilaporkan dalam revisi tersebut.
Perusahaan yang menguasai lebih dari 40% pangsa pasar produksi paladium global, juga merevisi perkiraan defisit paladium untuk tahun ini menjadi 0,9 juta ons, naik dari proyeksi sebelumnya sebesar 0,4 juta ons.
Kenaikan defisit ini disebabkan oleh produksi sekunder yang lebih rendah dari perkiraan. Untuk 2025, perusahaan tersebut memprediksi defisit pasar paladium akan menurun menjadi 0,3 juta ons. (Aninda)