NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Direktur Utama PT Trimegah Bangun Persada (Harita Nickel), Roy Arman Arfandy, mengaku senang dengan kenaikan harga nikel beberapa hari belakang ini.
“Cuma ya kita akan melihat dampaknya kapan kita bisa lihat hasilnya. Karena kalau harga nikel naik ini, tentu juga ada beberapa harga akan ikut naik juga, misalnya harga energi, yang mungkin akan naik,” katanya saat ditemui di acara The 3rd Nickel Producers, Processors & Buyers Conference, Selasa (7/5/2024) di Shangri-La Hotel, Jakarta.
Selain itu, Roy melanjutkan bahwa kenaikan harga nikel mungkin akan menyebabkan harga komoditas akan naik. Jika harga nikel turun, Roy tidak ambil pusing.
“Kami akan tetap fokus sebagai low cost producer sehingga kami bisa bersaing. Jadi, kalau harga turun kita masih punya buffer untuk antisipasi penurunan harga,” ungkap Roy.
Adapun akan kapasitas produksi Harita pada tahun ini dia membeberkan bahwa kapasitas produksi feronikel pada tahun ini 120.000 metric ton nickel content.
“Untuk yg feronikel, kapasitas kami 120.000 metric ton nickel content, kalau untuk MHP-nya juga 120.000 metric ton nickel content. Jadi total 240.000 metric ton nickel content pada tahun ini,” ujarnya.
Ketika ditanya laba Harita untuk tahun ini, Roy tidak menjawab gamblang.
“Kalau produksi kita harapkan full. Dari feronikel 120 ribu-an dan juga nanti dari MHP 120 ribu-an. Sesuai kapasitas per pasang,” paparnya. Sedangkan kapasitas produksi dari line tersebut adalah 120.000.
Roy juga menjelaskan terkait isu pabrik baterai listrik yang akan dibangun Harita.
“Sementara kita fokus kepada produk intermediatery-nya dulu. Untuk yang pabrik baterainya kita masih jauh,” pungkasnya. (Aninda)
