Beranda Korporasi Tekan Efisiensi Operasional, Harita Nickel Berhasil Turunkan Beban Rp373,55 Miliar

Tekan Efisiensi Operasional, Harita Nickel Berhasil Turunkan Beban Rp373,55 Miliar

1782
0
Pabrik Peleburan/Smelter Harita Nickel. Dok. Harita Nickel

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Efisiensi operasional terus dilakukan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (TBP) atau Harita Nickel. Hasilnya, laba kotor naik menjadi Rp1,62 triliun dari tahun sebelumnya Rp1,57 triliun dan laba usaha menjadi Rp1,39 triliun dari sebelumnya hanya Rp1,36 triliun. Beban penjualan umum maupun adminstrasi juga menghasilkan penurunan beban menjadi Rp373,55 miliar.

Tindakan ini dilakukan di tengah harga nikel yang turun pada Maret 2024. Ditambah dengan peningkatan kapasitas produksi yang signifikan di kuartal l mencerminkan komitmen Harita Nickel terhadap inovasi dan keunggulan operasional.

Perusahaan mencatat peningkatan produksi pertambangan sebesar 38% dari sisi output produksi pada kuartal l 2024 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didorong adanya peningkatan kebutuhan bijih nikel dari fasilitas pemurnian high-pressure acid leach (HPAL).

Peningkatan tersebut juga karena PT Obi Nickel Cobalt (ONC) mulai masuk ke tahap produksi pada akhir Maret 2024; sedangkan dua jalur produksi lainnya diharapkan akan mulai beroperasi dalam beberapa bulan ke depan.

Direktur Utama PT TBP atau Harita Nickel, Roy Arman Arfandy, mengatakan, dalam produksi HPAL, perusahaannya telah melampaui tingkat produksi yang diproyeksikan. Pada kuartal l 2024, output produksi mencapai 16.716 ton nikel terkandung dalam mixed hydroxide precipitate (MHP), melampaui kapasitas terpasang sebesar 22%. Kinerja ini menunjukkan efisiensi operasional dan kemampuan produksi Harita Nickel.

“Kami terus berupaya untuk maju dengan inisiatif strategis dan efisiensi operasional dalam mengarungi kondisi pasar yang fluktuatif,” kata Roy, dalam keterangan pers yang diterima nikel.co.id, Kamis (2/5/2024).

Smelter rotary kiln electric furnace (RKEF), dengan teknologi pemurnian bijih nikel kadar tinggi berbasis pirometalurgi, katanya melanjutkan, perusahaan telah berhasil mengaktifkan seluruh jalur yang berjumlah 12 jalur produksi dan mencapai kapasitas tahunan 120.000 ton nikel terkandung. Pada kuartal l 2024, produksi berhasil melampaui kapasitas yang direncanakan, meningkatkan penjualan feronikel dari kuartal sebelumnya.

Pencapaian ini mencerminkan kemampuan Harita Nickel untuk memenuhi permintaan pasar secara efektif. Selain itu, ekspansi fasilitas smelter ketiga dengan teknologi RKEF di PT Karunia Permai Sentosa (KPS) tetap berjalan sesuai jadwal untuk mulai beroperasi pada awal 2025, yang akan menambah empat jalur produksi baru dengan kapasitas sekitar 60.000 ton nikel per tahun pada tahap pertamanya.

“Hasil kuartal pertama kami mencerminkan komitmen perusahaan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dan kemampuan kami untuk beradaptasi dengan dinamika industri yang berkembang,” paparnya.

Ia menegaskan, Harita Nickel memiliki komitmen kuat dalam inovasi dan keunggulan operasional yang telah memungkinkan perusahaan untuk tidak hanya bertahan dalam tantangan pasar tetapi juga untuk terus bertumbuh.

“Inisiatif terbaru melibatkan pengembangan fasilitas produksi yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kapasitas tetapi juga efisiensi, menjadikan Harita Nickel pemimpin yang berkelanjutan dalam industri,” tegasnya.

Dalam pengumuman pada laporan keuangan Harita Nickel kuartal l 2024 (Q1 2024), pada akhir 31 Maret 2024, menunjukkan ketahanan dan keunggulan operasional perusahaan dengan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Ditengah kondisi pasar yang fluktuatif, perusahaan tidak hanya memenuhi tetapi juga melampaui target kapasitas produksinya, yang mengarah pada peningkatan pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar 26%.

“Mencapai Rp6,03 triliun dibandingkan dengan Rp4,79 triliun di periode yang sama tahun lalu,” pungkasnya. (Shiddiq)