NIKEL.CO.ID, JAKARTA–Pada 29 April, Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) mengeluarkan rilis Indonesia Nickel Price Index (INPI) untuk komoditas bijih nikel dengan transaksi CIF.
Kandungan 1,2% dengan transaksi CIF berada di kisaran US$22,7–26,7/dmt dengan rerata US$24,7/dmt atau naik stagnan dari 22 April 2024.
Bijih nikel dengan transaksi CIF kandungan 1,6% berada di kisaran US$39,6–46,8/dmt dengan rerata US$43,2/dmt atau stagnan dari 22 April 2024.
Nickel Pig Iron (NPI) dengan transaksi FOB mengalami kenaikan cukup besar. NPI berada pada kisaran US$115,1–115,1/dmt dengan rerata US$115,1/dmt atau naik US$1,8/dmt dari 22 April 2024.
Mengutip dari laman Shanghai Metal Market (SMM), pada Senin (29/4/2024), kontrak nikel Shanghai Futures Exchange (SHFE) yang paling banyak diperdagangkan dibuka pada 145.000 yuan/mt dan ditutup pada 142.850 yuan/mt, turun 3.020 yuan/mt dibandingkan dengan hari perdagangan terakhir.
Volume perdagangan naik 21.522 lot menjadi 291.042 lot, dan open interest meningkat 1.132 lot menjadi 100.654 lot. SMM berkomentar, kontrak nikel SHFE yang paling banyak diperdagangkan relatif stabil, berfluktuasi dalam kisaran tertentu, dengan penurunan terakhir sebesar 0,4%.
Adapun terkait libur Hari Buruh, SMM mengumumkan karena libur Hari Buruh yang akan datang, semua pembaruan berita kami akan ditangguhkan sementara selama 1-5 Mei dan semua laporan mingguan kami untuk minggu liburan Hari Buruh juga akan ditiadakan untuk sementara. (Aninda)