NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Electric vehicle (EV) adalah salah satu aspek penting dalam transisi energi yang sedang digencarkan oleh Indonesia dan dunia secara umum. Oleh karenanya, perlu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan kendaraan listrik.
Demikian diungkapkan Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM) BRIN, Agus Eko Nugroho. Tahap transisi energi tidak otomatis naik jika sumber listrik EV berasal dari batu bara.
“Harus menjadi ramuan kebijakan bagaimana mengembangkan EV di satu sisi dan mencoba memanfaatkan sumber daya yang ada,” ujar Agus saat ditemui usai acara “Energy Transition Towards Zero Emissions” di Gedung BRIN, Jakarta, Selasa (23/4/2024).
Sudah seharusnya, katanya menekankan, market EV dikembangkan dan sumber energinya digeser menjadi listrik yang bersumber pada energi baru terbarukan (EBT) atau renewable energy.
“Daripada konsumsi untuk transportasi, sebagai penyumbang terbesar emisi CO, menggunakan energi bersumber bahan bakar fosil (fossil fuel energy), lebih baik konsumsinya dari EBT,” paparnya.
Ia juga mengutarakan, ekosistem production market-nya, sumber energinya, termasuk juga behaviour, dari masing-masing itu, termasuk sumber energi yang dipakai, kalau bisa harus dirangkai dalam sebuah ekosistem yang baik untuk pengembangan energi baru terbarukan, kaitannya dengan pengembangan EV misalnya. (Aninda)