Beranda April 2024 Ekuitas Antam Capai Rp31,17 Triliun Tahun 2023

Ekuitas Antam Capai Rp31,17 Triliun Tahun 2023

2856
0

NIKEL.CO.ID, JAKARTA – Ekuitas PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) tahun 2023 (Januari – Desember 2023) meningkat pesat mencapai Rp31,17 triliun tumbuh sebesar 31% jika dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp23,71 triliun.

Hal itu disampaikan Kepala Divisi Sekretaris Korporat Antam, Syarif Faisal Alkadrie, dalam pengumuman laporan keuangan perusahaan tahun 2023 per 28 Maret 2024.

“Sepanjang 2023, Antam mencatatkan penurunan tingkat utang berbunga yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman investasi total sebesar Rp2,5 triliun, turun 17% atau setara Rp501 juta dari posisi pinjaman di akhir tahun. Tahun 2022 sebesar Rp3 triliun,” kata Syarif dalam keterangan pers Antam.

Menurutnya,  tingkat utang berbunga konsolidasi Antam pada tahun 2023 didukung oleh strategi optimalisasi idle-cash dan upaya penurunan beban bunga pinjaman. Sepanjang 2023, total aset perseroan mencapai Rp42,85 triliun, tumbuh 27% dibandingkan 2022 sebesar Rp33,64 triliun.

Penerapan strategi operasional yang tepat melalui pengelolaan piutang mendukung pertumbuhan profitabilitas Antam pada 2023 yang tercermin pada arus kas bersih perusahaan dari aktivitas operasi sebesar Rp4,36 triliun.

“Pencapaian tersebut memperkuat struktur keuangan Antam, perseroan membukukan posisi kas dan setara kas pada akhir periode 2023 sebesar Rp9,21 triliun, meningkat signifikan sebesar 106% dari 2022 sebesar Rp4,48 triliun,” ujarnya.

Hal ini, jelas dia, menunjukkan hasil kinerja keuangan yang posistif perusahaan sepanjang tahun buku 2023. Capaian tersebut berkat manajemen biaya pemikiran Antam dan optimalisasi kinerja produksi dan penjualan komoditas utama berbasis nikel, emas, dan bauksit di tengah tantangan global yang berdampak pada fluktuasi harga komoditas.

Ditambah, kinerja profitabilitas Antam tercermin dari pencapaian laba bersih 2023 yang mencapai Rp3,08 triliun. Untuk optimalisasi tingkat produksi dan penjualan komoditas utama perusahaan mendukung pencapaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) 2023 yang mencapai Rp6,55 triliun.

“Antam mampu menjaga profitabilitas dengan laba kotor 2023 sebesar Rp6,31 triliun dan laba usaha 2023 sebesar Rp2,62 triliun. Pada 2023, laba per saham dasar Antam tercatat sebesar Rp128,07 per saham dasar,” jelasnya.

Program Keberlanjutan Antam 2023

Penerapan good mining practice dan Operation Excellence dalam operasional menjadi prioritas utama perusahaan. Diantara program tersebut adalah program safety resilient, perusahaan dapat mempertahankan pencapaian Zero Fatality Accident di seluruh operasi penambangan Antam pada tahun 2023.

Perusahaan mencatat sepanjang 2023, nilai penjualan bersih sebesar Rp41,05 triliun dengan kontribusi dominan berasal dari penjualan bersih domestik mencapai Rp35,37 triliun setara dengan 86% dari total penjualan bersih Antam pada 2023.

“Pencapaian ini sejalan dengan strategi perseroan untuk memperkuat pelanggan domestik atas produk emas, bijih nikel, dan bijih bauksit,” papar Syarif.

Lebih lanjut, dia menuturkan, salah satu komoidtas utama Antam adalah nikel (bijih nikel dan feronikel) yang memberikan kontribusi sebesar Rp12,87 triliun tahun 2023 atau tumbuh sebesar 7% dibandingkan 2022 yang hanya sebesar Rp12,03 triliun.

“Pada 2023, volume produksi feronikel Antam mencapai 21.473 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan capaian volume penjualan produk feronikel sepanjang 2023 mencapai 20.138 Tni,” tuturnya.

Selanjutnya, ia menegaskan, produk bijih nikel merupakan penyumbang penjualan terbesar kedua Antam dengan kontribusi sebesar Rp8,32 triliun atau 20% terhadap total penjualan konsolidasi pada 2023. Sementara untuk produk bijih nikel, volume produksi bijih nikel konsolidasian Antam mencapai 13,45 juta wet metric ton (wmt), meningkat 56% dibandingkan pencapaian pada 2022 sebesar 8,62 juta wmt.

“Antam perlu meningkatkan produksi bijih nikel untuk mendukung peningkatan permintaan dalam negeri. Volume penjualan bijih nikel konsolidasi Antam pada 2023 tumbuh positif mencapai 11,71 juta wmt, meningkat 67% dibandingkan 2022 sebesar 7,01 juta wmt,” tegasnya. (Shiddiq)